Rabu, 19 Oktober 2022 14:35 WIB
Penulis:Susilawati
JAKARTA-Kabar bahwa Rusia akan membeli rudal balistik dari Iran semakin santer. Sejumlah pejabat dan diplomat Iran yang dikutip Reuters Selasa 18 Oktober 2022 mengatakan rencana itu memang ada. Ratusan rudal balistik jarak pendek atau SRBM disebut akan dikirim ke Moskow.
Menurut sumber tersebut Rusia ingin membeli ratusan rudal Iran. Bahkan rudal jarak menengah. Tetapi Iran mengatakan hanya dapat segera mengirimkan beberapa ratus rudal jarak pendek saja. Pejabat itu tidak menyebutkan kapan rudal akan dikirim dan hanya mengatakan segera. Rudal akan dikirim dalam dua hingga tiga kali pengiriman
Laporan yang itu langsung dibantah para pejabat Iran yang lain. Sebelumnya Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian juga menegaskan Iran belum dan tidak akan menyediakan senjata apa pun untuk digunakan dalam perang di Ukraina. Termasuk drone bunuh diri yang saat ini digunakan oleh Rusia.
Baca Juga :
Sejumlah laporan menyebutkan rudal yang akan dijual ke Rusia melibatkan Fateh-110 dan Zolfaghar. Kedua rudal ini telah digunakan oleh Iran untuk menyerang target secara operasional di masa lalu.
Zolfaghar digunakan dalam serangan Januari 2020 di Pangkalan Udara Al-Asad di Irak. Serangan itu menyebabkan lebih dari 100 tentara Amerika mengalami cedera. Sementara Fateh-110 digunakan oleh Iran dalam serangan Maret 2022 di Erbil di Irak. Zolfaghar juga digunakan untuk menyerang target di Suriah sebelum kedua operasi tersebut.
Senjata-senjata ini menghantam target sangat keras dengan tingkat akurasi yang mengesankan.
Fateh-110 adalah rudal balistik taktis Iran. Rudal telah dikembangkan dalam dua generasi yang berbeda. Saat ini, generasi pertama dari keluarga rudal Fateh-110 adalah salah satu rudal balistik taktis yang paling diproduksi dan akurat di Iran.
Rudal memiliki jangkauan 250-500 kilometer dan dapat mengenai target dengan akurasi sekitar 5-10 meter. Rudal ini bergerak dengan kecepatan maksimum 3-5 Mach (3700-6170 km/jam). Rudal pertama kali diuji pada tahun 2000 dan berbagai versi rudal saat ini beroperasi dengan kemampuan seperti menargetkan kapal perang, radar dan target darat kecil.
Asal usul rudal ini dimulai pada tahun 1985 ketika Perang Iran-Irak memasuki fase baru yang disebut "Perang Kota". Untuk menghentikan kemajuan Iran di garis depan, Irak mulai menargetkan pusat-pusat kota. Selama berbulan-bulan, puluhan roket dan rudal besar ditembakkan ke kota-kota Iran, tanpa tanggapan apa pun. Pada saat itu tidak ada rudal di gudang senjata Iran.
Pada tahun-tahun terakhir perang, Iran secara cepat mengejar produksi roket artileri baru. Salah satunya adalah roket yang disebut Zelzal yang berarti Gempa Bumi. Zelzal adalah roket berbahan bakar padat dengan jangkauan maksimum 125 km dan hulu ledak 600 kg.
Roket itu memiliki akurasi sekitar 500 meter dalam jangkauan maksimumnya. Hulu ledak yang kuat dan akurasi yang buruk menyebabkan rencana untuk mengembangkan rudal berdasarkan roket itu. 11 tahun kemudian, sebuah rudal balistik diluncurkan berdasarkan roket Zelzal-2 yang kemudian menjadi Fateh-110.
Fateh-110 adalah rudal balistik taktis dengan jangkauan yang sama dengan roket. Tetapi jauh lebih akurat. Versi pertama Fateh-110 memiliki jangkauan sekitar 250 km, dapat membawa hulu ledak seberat 500 kg. Rudal 9 meter dan berat lebih dari 3 ton ini diuji pada tahun 2001. Versi awal ini dikenal sebagai Fateh-110A.
Pada saat yang sama, rudal berbahan bakar cair dengan jangkauan lebih jauh, seperti Qadr, dikembangkan untuk ancaman jarak jauh. Program pengembangan rudal berbahan bakar padat dilanjutkan dengan mengupgrade rudal Fateh-110. Tidak lama kemudian, Fateh-110 versi kedua dan ketiga (Fateh-110B dan -C) beroperasi dengan jangkauan maksimum 300 km dan akurasi masing-masing 100 meter dan 10 meter. Fateh-110B diresmikan pada tahun 2004 dan Fateh-110C diumumkan pada tahun 2010.
Karena tujuan dari pengembangan Fateh-110 adalah untuk melawan ancaman baru Amerika di Timur Tengah, dan Angkatan Laut Amerika merupakan ancaman potensial bagi Iran, rudal yang lebih akurat dirancang untuk menghadapi kapal angkatan laut di Teluk Persia.
Versi pertama adalah rudal yang disebut Khalij-e Fars (Teluk Persia) yang diadopsi oleh militer Iran pada tahun 2008. Khalij-e Fars memiliki spesifikasi yang persis sama dengan Fateh-110 yang ditingkatkan. Rudal memiliki jangkauan 300 km dan hulu ledak sekitar 500 kg. Perbedaannya adalah bahwa rudal Khalij-e Fars memiliki sistem panduan yang jauh lebih maju. Varian ini dilengkapi dengan sistem elektro-optik untuk menyerang kapal sehingga bisa melacak dan mengunci mereka di fase akhir serangan. Berkat sistem elektro-optik ini, CEP versi ini berkurang menjadi 5-8 meter.
Beberapa tahun kemudian, versi anti-kapal kedua dari keluarga Fateh-110 diluncurkan dan diberi nama Rudal Hormuz yang diadopsi pada tahun 2012. Tidak seperti Khalij-e Fars, rudal ini menggunakan pencari radar pasif untuk mencegat kapal.
Rudal lain dari keluarga ini adalah Fateh-110D mulai beroperasi pada tahun 2012 yang dirancang untuk serangan darat. Semua rudal generasi pertama dalam keluarga Fateh-110 memiliki dua jenis peluncur mobile.
Sedangkan rudal Zulfaghar juga masih keluarga dari Fatih-110 dengan jangkauan yang ditingkatkan Menggunakan bahan bakar padat rudal ini memiliki jangkauan 700km dan memiliki hulu ledak munisi cluster. Beberapa laporan pers Iran menyebut Zolfaghar memiliki CPE 10 meter dan dilengkapi dengan beberapa reentry vehicle.
Reentry vehicle sendiri mulai digunakan Iran pada Rudal Dezfu yang memiliki jangkauan 1.000 km. Rudal membawa hulu ledak 600 atau 700 kg dan CEP 5 meter.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Amirudin Zuhri pada 19 Oct 2022