Minggu, 30 Oktober 2022 18:43 WIB
Penulis:Susilawati
BENGKULU, - Objek wisata Lorong Watu di Desa Kemumu Kabupaten Bengkulu Utara Provinsi Bengkulu sempat menjadi primadona lantaran disebut sebagai pemandian Putri Kahyangan.
Hal itu berangkat dari kebiasaan masyarakat setempat yang melihat berkas cahaya pelangi sehabis hujan tiba, sehingga Lorong Watu disebut sebagai pemandian putri kahyangan.
Dua tahun terakhir, Lorong Watu yang asri dan mudah dijangkau membuatnya banyak dikunjungi masyarakat lokal dan luar daerah. Puncaknya semasa pandemi COVID-19 di mana orang yang merasa bosan berada di dalam rumah membuat mereka memilih objek wisata alam menjadi pusat tujuan.
Baca Juga :
Alhasil, Lorong Watu berpotensi jadi wisata andalan di Bengkulu Utara. Lokasi ini berada 60 kilometer dari pusat Kota Bengkulu dengan waktu tempuh sekira 1 setengah jam perjalanan darat.
Rute yang dilalui pun tidak terlalu sulit. Hanya bermodal kendaraan roda dua atau empat menuju Desa Kemumu, diteruskan dua kilometer perjalanan hotmix memudahkan pengunjung mencapai spot wisata ini.
Destinasi wisata alam air terjun yang tercipta pada Lorong Watu jarang ditemui di daerah lain. Pasalnya, perpaduan spot air terjun dengan sungai dangkal dan tebing cekung berbatu membuatnya kawasan ini menarik didatangi.
Tak hanya itu, dinding bebatuan yang tercipta secara alami dengan pola terstruktur menambah kesan artistik wisata ini. Selain itu tempatnya yang cukup jauh dari pemukiman penduduk dan keramaian, membuat pengunjung cukup nyaman bermeditasi atau sekedar mandi dan merefleksi diri di Lorong Watu.
Kedalaman airnya juga bervariasi, mencakup pemandian anak-anak sedalam 50 centi meter hingga kedalaman 3 meter membuat pengunjung betah berlama-lama mandi di lokasi tersebut. Namun jika hujan, debit airnya bisa naik hingga mencapai 5 meter.
Penjaga gerbang masuk, Agus mengatakan Lorong Watu dalam kondisi normal hari biasa cukup banyak dikunjungi wisatawan lokal maupun dari luar daerah. Dalam sehari biasanya pengunjung bisa mencapai 10 hingga 30 orang dan hari libur mencapai 50 orang.
Suhu air yang cukup dingin di angka 20 derajat Celcius, membuat pengunjung betah mandi dan menghabiskan waktunya di sini.
"Karena sumber airnya yang masih asli dari sumber pegunungan setempat, jadi dinginnya alami, bukan faktor cuaca," kata dia.
Saat menuju Lorong Watu, pemandangan alam yang asri dan cukup memacu adrenalin. Di gerbang masuknya, ada jembatan gantung sepanjang 30 meter juga menyusuri bebatuan yang membuat pengunjung bisa merasakan sensasi petualangan.
Untuk masuk ke lokasi Lorong Watu, pengunjung bisa menitipkan kendaraan di lokasi yang tersedia dengan retribusi senilai Rp5 ribu per kendaraan dan Rp5 ribu bagi per orang. (mb)
Tulisan ini telah tayang di lyfebengkulu.com oleh Herlina pada 30 Oct 2022