Isoman tapi Tidak Kunjung Dapat WA, Hubungi Nomor Kemenkes 081110500567

Sabtu, 19 Februari 2022 21:16 WIB

Penulis:Nila Ertina

Isolasi Mandiri di Rumah Tidak Kunjung Dapat WA Isoman? Cek Caranya di Sini
Isolasi Mandiri di Rumah Tidak Kunjung Dapat WA Isoman? Cek Caranya di Sini (Freepik.com)

JAKARTA - Salah satu upaya pemerintah bagi pasien yang melakukan isolasi mandiri di rumah menyediakan layanan telemedisin  atau melapor ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan pemantauan secara medis dari petugas kesehatan. Jika Anda belum bisa mendapatkan WA isoman atau layanan telemedisin gratis, maka tidak perlu khawatir.

Hal ini karena pemerintah telah menyediakan hotline yang dapat dihubungi langsung oleh masyarakat jika terkonfirmasi positif namun belum mendapatkan layanan telemedisin gratis dari Kementerian Kesehatan. 

Caranya, Anda hanya dapat menghubungi WA Kemenkes RI di Nomor 081110500567, atau melalui Email sertifikat@pedulilindungi.id dan Call Center di nomor 119 ext. 9.

Baca Juga:

Layanan telemedisin gratis Kementerian Kesehatan ini dapat diakses bagi masyarakat yang melakukan tes PCR/Antigen di Lab yang terafiliasi Kementerian Kesehatan, berusia di atas 18 Tahun dan berdomisili di wilayah Jabodetabek, Karawang, Bandung, Semarang Raya, Surakarta Raya, Kota Yogyakarta, Surabaya Raya, Malang Raya, Kota Denpasar, dan Nusa Dua.

“Setelah minggu kedua Februari layanan ini diperluas hingga kota-kota besar Jawa-Bali, Kemenkes mulai 19 Februari 2022 juga akan memperluas layanan telemedisin ke kota-kota besar di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. Layanan telemedisin terus ditingkatkan dan diperluas untuk membantu agar masyarakat yang isoman dapat memperoleh fasilitas pengobatan yang memadai, sehingga mereka tidak perlu dirawat di rumah sakit,” kata Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid seperti yang dikutip dari laman Sehat Negeriku pada 19 Februari 2022.

Pasien OTG dan gejala ringan yang dilayani fasilitas telemedisin sampai 14 Februari 2022 telah mencapai 158.075 untuk wilayah Jawa dan Bali. Dari jumlah tersebut, 136.028 pasien sudah menerima layanan konsultasi dan menerima resep elektronik. Setelahnya, 129.100 resep obat telah dikirimkan ke rumah pasien, dan 85% diantaranya menerima obat H+1 sejak dipesan.

Baca Juga:

Bagi pengguna telemedisin yang tidak mendapat WhatsApp dari Kemenkes, bisa mengkonfirmasi ke laman isoman.kemkes.go.id/panduan. Masyarakat bisa memasukkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) ke dalam laman tersebut untuk melanjutkan ke tahap pengajuan berikutnya.

Bagi masyarakat yang sudah berkonsultasi dengan tenaga kesehatan secara online dan melakukan proses penebusan obat gratis dari Kemenkes, tinggal menunggu paket obat datang ke rumah.

Di sisi lain, penanganan COVID-19 yang didominasi varian Omicron terus ditingkatkan pemerintah di tengah lonjakan kasus. Kebijakan agar pasien COVID-19 bergejala sedang hingga kritis atau yang memiliki komorbid saja yang dirawat di rumah sakit mampu menekan angka pasien COVID-19 yang dirawat. Hingga Jumat, 18 Februari 2022 pukul 18:00 WIB, pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit berada di posisi 37% dari total kapasitas tempat tidur isolasi dan ICU COVID-19 nasional. Angka ini naik 1% dari sebelumnya tanggal 17 Februari 2022 yaitu sebesar 36%.

Selain kapasitas tempat tidur isolasi dan ICU yang masih memadai, stok obat secara nasional di 34 provinsi masih sangat cukup. Hingga Kamis, 17 Februari 2022, stok Favipiravir, Remdesivir, Tocilizumab 400mg/20ml jumlahnya mencapai 82,576,620. Sementara itu, kebutuhan nasional diperkirakan 4.958.599 untuk obat-obatan tersebut.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Justina Nur Landhiani pada 19 Feb 2022