Minggu, 10 Maret 2024 07:43 WIB
Penulis:Nila Ertina
JAKARTA - Makan merupakan suatu tindakan yang mencerminkan hubungan kompleks antara tubuh dan pikiran. Saat kita memanjakan lidah dengan hidangan lezat, penting untuk diingat bahwa setiap tindakan setelah makan memiliki konsekuensi mendalam terhadap kesejahteraan kita.
Sejumlah kebiasaan yang tampak sepele dapat merusak harmoni internal tubuh. Dari sistem pencernaan yang kompleks hingga ritme metabolisme yang rapuh, tindakan-tindakan ini membentuk landasan bagi kesehatan jangka panjang.
Artikel ini mengajak kita menenggelamkan diri dalam pemahaman tentang lima kebiasaan setelah makan yang sebaiknya dihindari agar kita dapat memelihara integritas kesehatan.
Baca Juga:
Dengan menyoroti dampaknya pada sistem pencernaan, metabolisme, dan kesejahteraan umum, kita dapat merintis perjalanan menuju pola hidup yang lebih sadar dan proaktif terhadap kesehatan tubuh kita.
Salah satu kebiasaan yang sering diabaikan setelah makan adalah berbaring langsung. Banyak orang cenderung merasa kenyang dan ingin segera beristirahat, terutama setelah makan dalam porsi besar. Namun, kebiasaan ini dapat menyebabkan masalah pencernaan.
Ketika kita berbaring, gravitasi tidak lagi membantu proses pencernaan makanan. Hal ini dapat menyebabkan asam lambung naik ke kerongkongan, yang dapat mengakibatkan rasa tidak nyaman dan bahkan menyebabkan masalah pada lambung. Sebaiknya, berikan waktu setidaknya 30 menit hingga 1 jam setelah makan sebelum Anda berbaring agar proses pencernaan dapat berjalan dengan baik.
Merokok setelah makan adalah kebiasaan yang umum tetapi sangat berbahaya. Rokok tidak hanya merugikan paru-paru, tetapi juga dapat merusak sistem pencernaan. Nikotin dalam rokok dapat merangsang produksi asam lambung, yang dapat mengakibatkan gangguan pencernaan.
Selain itu, merokok setelah makan juga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan gangguan pembuluh darah. Untuk menjaga kesehatan secara keseluruhan, sebaiknya hindari merokok, terutama setelah makan.
Minum teh atau kopi setelah makan mungkin terdengar seperti kebiasaan yang tidak berbahaya, tetapi sebenarnya dapat menghambat penyerapan nutrisi. Minuman berkafein dapat mengganggu penyerapan zat besi, kalsium, dan beberapa nutrisi lainnya.
Jika Anda memiliki kebiasaan minum teh atau kopi setelah makan, sebaiknya pilih waktu yang tepat. Berikan celah waktu antara makan dan minum minuman berkafein untuk memastikan tubuh Anda dapat menyerap nutrisi dengan optimal.
Meskipun buah-buahan kaya akan nutrisi dan sering dianggap sebagai pilihan makanan yang sehat, mengonsumsinya langsung setelah makan dapat menyebabkan masalah pencernaan. Buah mengandung enzim alami dan gula yang dapat menyebabkan fermentasi dalam perut.
Baca Juga:
Fermentasi ini dapat mengakibatkan produksi gas dan membuat perut terasa kembung. Sebaiknya, konsumsilah buah-buahan sebagai camilan di antara waktu makan utama atau tunggulah minimal 1-2 jam setelah makan sebelum mengonsumsi buah.
Setelah makan, tubuh mendapatkan asupan energi baru. Namun, kebanyakan orang cenderung mengabaikan aktivitas fisik setelah makan. Aktivitas fisik membantu meningkatkan metabolisme dan membantu dalam proses pencernaan.
Jika Anda memiliki kebiasaan duduk atau berbaring setelah makan, cobalah untuk mengubahnya dengan berjalan-jalan ringan. Ini tidak hanya membantu proses pencernaan tetapi juga membantu mengontrol berat badan dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Alvin Pasza Bagaskara pada 09 Mar 2024