Jumlah Warga Miskin Turun, Alokasi Dana Desa 2024 Capai Rp71 Triliun

Rabu, 07 Agustus 2024 11:03 WIB

Penulis:Susilawati

Desa Wae Rebo.jpg
Desa Wae Rebo (indonesia.travel) (indonesia.travel)

JAKARTA -  Indonesia sedang mengalami tren positif penurunan jumlah penduduk miskin. Fakta tersebut terkuak dari data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) mengenai tingkat kemiskinan. 

Diketahui, hinggal kuartal I 2024,  jumlah penduduk miskin di Indonesia tercatat sebanyak 25,22 juta orang, jumlah tersebut diketahui turun sebesar 680 ribu jiwa jika dibandingkan dibandingkan tingkat kemiskinan di bulan Maret 2023.

Dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, jumlah penduduk miskin berkurang sekitar 3,06 juta orang, jumlah sebanyak itu menjadi indikator progres positif upaya pengentasan kemiskinan di Indonesia.

Penurunan tingkat kemiskinan terlihat di berbagai wilayah, baik di perkotaan maupun di pedesaan. Tingkat kemiskinan di perkotaan menurun dari 12,2 juta pada bulan Maret 2021 menjadi 11,9 juta orang pada bulan September 2022. Sedangkan di pedesaan, tingkat kemiskinan turun dari 15,4 juta pada Maret 2021 menjadi 14,4 juta orang pada September 2022.

Baca juga:

Peran Dana Desa dalam Penurunan Kemiskinan

Wakil Menteri Keuangan II, Thomas Djiwandono, mengklaim penggelontoran dana desa berperan penting dalam menekan tingkat kemiskinan nasional. Dana desa tidak hanya membantu dalam pengentasan kemiskinan, tetapi juga memberdayakan masyarakat dan memajukan perekonomian desa. 

“Dana Desa berperan penting dalam mengentaskan kemiskinan, pemberdayaan masyarakat dan memajukan perekonomian desa,” kata Thomas dalam Seminar KIPP Kementerian Keuangan 2024"  papar Thomas dalam Seminar KIPP Kementerian Keuangan 2024, di Jakarta, (6/8).

Pada tahun 2024, alokasi dana desa mencapai Rp71 triliun, meningkat signifikan dari yang sebelumnya hanya Rp20,8 triliun pada tahun 2015. Dana ini disalurkan kepada 75.259 desa di 434 kabupaten/kota di seluruh Indonesia.

 

Dampak Positif Dana Desa

Indeks Desa Membangun menunjukkan peningkatan desa mandiri dari yang sebelumnya berjumlah 840 desa pada tahun 2019 menjadi 16.908 desa pada tahun 2024. 

Sebaliknya, jumlah desa tertinggal dan sangat tertinggal menurun dari yang sebelumnya 2.162 desa pada tahun 2019 menjadi 6.748 desa pada tahun 2024. Hal ini menunjukkan dana desa memberikan dampak positif yang nyata pada kemajuan desa.

Manfaat dana desa sangat terlihat pada periode 2015 hingga 2024. Dana ini tidak hanya menunjang aktivitas perekonomian, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa. 

Dengan adanya dana desa, berbagai program pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa dapat terlaksana dengan baik, sehingga memberikan kontribusi besar dalam upaya pengentasan kemiskinan dan pembangunan di daerah pedesaan.

Dengan berbagai capaian diatas, Thomas mengklaim dana desa terbukti menjadi instrumen penting dalam menurunkan tingkat kemiskinan dan memajukan desa di Indonesia. 

“Hal ini menjadi salah satu bukti dampak positif adanya Dana Desa bagi kemajuan desa selama kurun waktu 2015 sampai 2024. Manfaat anggaran Dana Desa telah menghasilkan berbagai capaian yang menunjang aktivitas perekonomian dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa,” tambah Thomas.

Upaya pemerintah dalam meningkatkan alokasi dana desa diharapkan terus memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat desa di seluruh negeri.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Muhammad Imam Hatami pada 07 Aug 2024