Minggu, 21 April 2024 21:06 WIB
Penulis:Nila Ertina
PALEMBANG, WongKito.co - Eksistensi perempuan dalam bisnis UMKM di Indonesia berpotensi besar dah telah teruji. Bukan hanya tentang membangun usaha, tetapi juga untuk mengambil peran aktif dalam mengatasi tantangan ekonomi dan sosial.
Salah satu pelaku usaha souvenir dan aksesori di Palembang, Fifi Sardewi mengungkapkan saat ekonomi surut akibat pandemi lalu, dia berpikir keras untuk tetap menghidupkan usahanya. Saat itu, Fifi meyakinkan dirinya untuk bisa bertahan agar bisa membantu sesama, terutama kaum perempuan.
“Aksesori yang saya usahakan ini merupakan hasil produksi rumahan yang bisa membuka lapangan kerja bagi banyak keluarga, perempuan dari keluarga-keluarga itu ikut membantu,” ujar Fifi dibincangi, Minggu (21/04/24).
Baca Juga:
Ia mengungkapkan tempat produksi utama kerajinan tersebut memang di Bali, karena sebelumnya dia dan keluarga menetap di sana. Namun sejumlah produk aksesori lainnya dikerjakan di Palembang, seperti kalung mutiara dan dream cather. Fifi mengingat, sebelum pandemi gerai miliknya yang berlokasi di PTC Mal cukup luas dan menjadi ruang produksi kalung mutiara yang bisa dilihat langsung oleh customer.
Hingga saat ini, usahanya masih berjalan. Bahkan berkat kualitas dan kekhasannya, produk aksesori Fifi sudah diterima di pasar internasional. “Aksesori kalung mutiara yang sudah banyak diekspor, seringnya ke Amerika. Bahkan aksesori Fifi pernah diikutkan dalam Fashion Week,” sebutnya.
Menurutnya, mutiara terbaik untuk aksesori adalah mutiara air tawar dari Lombok. Hanya saja, ekspor produk usaha seperti ini kurang didukung penuh oleh kebijakan pemerintah. Padahal bahan-bahan produksi dari lokal dan ia pun memberdayakan SDM lokal.
“Disayangkan kalau tas dan aksesori banyak masuk dari luar seperti China atau lainnya. Padahal kita bisa produksi sendiri, kan bisa memberdayakan yang ada. Mestinya kita bangga menggunakan produk lokal,” tegas dia.
Diketahui, data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Selatan menunjukkan, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) perempuan pada tahun 2023 mencapai 55,54 persen. Angka ini meningkat dari tahun 2022 yang tercatat 53,32 persen.
Baca Juga:
Adapun Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) mendorong pentingnya kewirausahaan perempuan untuk mencapai Indonesia Maju 2045. Peran Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sangat penting dalam pembangunan ekonomi nasional.
Sebagai pengingat, UMKM di tangan perempuan lebih banyak bertahan saat pandemi silam. Berdasarkan survei Bank Indonesia (BI), dari sekira 65,5 juta UMKM yang ada di Indonesia, 65 persen dimiliki atau dikelola oleh perempuan.
“Selama pandemi Covid-19, jumlah UMKM yang bertahan lebih banyak dikelola oleh perempuan dibandingkan dengan yang dikelola laki-laki,” jelas Deputi Gubernur BI Juda Agung dalam The 1st International Conference on Women & Sharia Community Empowerment, Kamis (11/8/2022), dilansir dari CNBC.(yulia savitri)