Kenaikan Inflasi Sumsel Dipicu Harga Telur Ayam

Rabu, 15 Juli 2020 22:08 WIB

Penulis:Nila Ertina

Telur ayam
Telur ayam

PALEMBANG, WongKito.co - Kenaikan inflasi menjadi 0,20 persen (mtm) dari 0,16 persen dipicu harga daging dan telur ayam yang melonjak tinggi.

"Naiknya harga dua bahan pangan tersebut menyebabkan inflasi di Sumatera Selatan naik karena memang masyarakat pun melakukan pembelian dalam jumlah banyak," kata Kepala Perwakilan BI Sumsel Hari Widodo, dalam siaran persnya, Rabu (15/7).

Menurut dia, bukan hanya permintaan yang meningkat terhadap daging ayam dan telur tetapi pasokan terbatas.

Minimnya, pasokan tersebut karena memang jumlah bibit ayam yang didistribusikan juga berkurang pengaruh dari pandemi COVID-19, tambah dia.

Dia menjelaskan, terjadi juga peningkatan permintaan minuman dan tembakau yang juga berpengaruh signifikan terhadap kenaikan inflasi.

Namun, kenaikan masih bisa ditekan karena harga kebutuhan lainnya, seperti cabai dan bawang putih cenderung mengalami penurunan, ujar dia.

Hari mengatakan hasil survei Pusat lnformasi HargaPangan Strategis (PIHPS) Kota Palembang dan Kota Lubuklinggau menjadi acuan terkait hitungan kenaikan inflasi maupun terjadi penurunan.

Karena dua kota tersebut, menjadi barometer pada tingkat konsumsi masyarakat di Sumsel, ungkap dia.

Sementara harga telur ayam di Kota Palembang masih berkisar Rp24 ribu sampai Rp25 ribu per kilogram.

Akibat mahalnya harga telur ayam tersebut, penjual mengaku sepi pembeli, seperti diungkapkan Ita salah satu pedagang telur.

Ia mengatakan sudah sebulan ini harga telur ayam bertahan tinggi.

Padahal normalnya, harga telur ayam berkisar Rp18 ribu per kilogram, kata dia.(ert)