Rabu, 18 Oktober 2023 06:53 WIB
Penulis:admin
Editor:admin
Jakarta, Wongkito.co - Banyaknya keramik impor yang masuk ke Indonesia, membuat pengerajin keramik lokal mengeluh. Untuk itu, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) membuat langkah-langkah mencegah hal tersebut.
Beberapa kebijakan telah diambil diantaranya, larangan dan pembatasan (lartas) keramik impor hingga kebijakan anti dumping. Ujar Direktur Industri Semen, Keramik, dan Pengolahan Bahan Galian Nonlogam Ditjen IKFT Kemenperin, Wiwik Pudjiastuti. Rabu, 18 Oktober 2023.
"Memang kondisi keramik kan saat ini lagi banyak impor dan sebagainya. Masalahnya cukup banyak, jadi ya kita sekarang sedang membuat beberapa kebijakan yang intinya untuk meningkatkan kembali kinerja industri keramik kita. Apapun penyebabnya itu," ujar Wiwik ketika ditemui di sela acara Asta Karya Nusa 2023.
Wiwik menjelaskan bahwa Kemenperin tengah menyiapkan kebijakan terkait pelarangan dan pembatasan impor (lartas) dalam rangka melindungi industri keramik dalam negeri. Industri keramik juga telah menerima bantuan safeguard yang sedang dalam masa perpanjangan kedua dan akan berakhir pada Oktober 2024.
Baca juga
"Selain penggunaan safeguard yang sudah diterapkan sebelumnya, kita juga merencanakan penerapan kebijakan antidumping. Ini semua merupakan instrumen-instrumen yang sedang kami kaji untuk mengendalikan impor, termasuk pembatasan pelabuhan impor yang dibatasi," tambah Wiwik.
Selanjutnya, Wiwik menegaskan bahwa pelemahan nilai tukar rupiah tidak berdampak pada performa industri keramik. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa sebagian besar bahan baku yang digunakan dalam industri keramik saat ini dipasok dari dalam negeri, sehingga tingkat impor bahan baku tersebut cukup rendah.
Namun, utilisasi industri keramik mengalami penurunan setelah dua tahun periode pertumbuhan yang disebabkan oleh kebijakan harga gas industri yang terjangkau dan meningkatnya impor keramik.
Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita dalam Rapat Kerja Kementerian Perindustrian 2023 di Jakarta, Juni lalu, menyebutkan berdasarkan surat dari Asosiasi Aneka Keramik Indonesia (Asaki), utilisasi industri keramik saat ini mengalami penurunan dari 78% menjadi 75%.
Penurunan utilisasi industri keramik juga dipengaruhi oleh pelemahan pasar domestik karena inflasi dan turunnya daya beli masyarakat sejak kenaikan BBM pada September 2022 hingga saat ini.
"Asaki juga menyampaikan produk keramik impor, khususnya dari China yang semakin membanjiri pasar domestik di saat permintaan keramik di pasar global menurun," ujar Agus Gumiwang.
Agus Gumiwang menyebutkan banyaknya keramik China yang masuk ke Indonesia disebabkan karena kebijakan antidumping atas produk-produk keramik China oleh pasar global termasuk Amerika Serikat, Meksiko, Eropa, Timur Tengah dan lainnya.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Bintang Surya Laksana pada 17 Oct 2023