Keselamatan Pendakian Dievaluasi, Butuh Gelang RFID hingga Guide Berlisensi

Kamis, 03 Juli 2025 15:28 WIB

Penulis:Redaksi Wongkito

Editor:Redaksi Wongkito

agam.jpg
Pertemuan Menhut dengan Agam Rinjani dan tim di Jakarta, Selasa (02/07/2025). (ist/kehutanan.go.id)

JAKARTA, WongKito.co - Pemerintah melalui Kementerian Kehutanan mulai serius akan melakukan evaluasi total prosedur keamanan dalam pendakian, serta ada perbaikan di wilayah Taman Nasional khusunya untuk pendakian.

"Saya ingin ada perbaikan di Taman Nasional. Kita harus hati-hati sekali tentang pengelolaan Taman Nasional untuk pendakian," ujar Menhut Raja Antoni dalam rapat, Rabu (2/7/2025).

Dalam rapat perwakilan Tim Rinjani Rescue turut diundang, diantaranya Abdul Haris Agam (Rinjani Squad), Herna Hadi Prasetyo (Rinjani Squad), Mustiadi (EMHC), dan Samsul Padli (Unit SAR Lombok Timur). Selain itu, hadir pula Direktur Pemanfaatan Jasa Lingkungan Kawasan Konservasi, Ditjen KSDAE, Nandang Prihadi, Kepala Balai TN Gunung Rinjani Yarman, beserta jajaran Kemenhut.

Raja Juli mengatakan, penting untuk mendefinisikan safety first sebelum pendakian. Dalam mendefinisikan parameter keselamatan ini, Ia menilai perlu melibatkan guide, porter dan petugas yang bertugas di lapangan.

"Penting bagi kita untuk mendefinisikan ini seperti apa measurement-nya. Ini dapat diperoleh dengan prinsip teori partisipatif melibatkan orang-orang yang memang berada di lapangan," terang dia.

Sejumlah hal diketahui menjadi evaluasi salah satunya dengan menambahkan sign board hingga penerapan gelang Radio Frequency Identification (RFID). Ia meminta penerapan RFID di Rinjani segera dilakukan, penerapan RFID sendiri diketahui telah diterapkan di Gunung Merbabu.

"Terkait dengan rencana gelang RFID harus segera diimplementasikan," tegasnya.

Selain itu, Menhut Raja Antoni juga menginginkan adanya syarat pendakian yang didasari dengan level kesulitan masing-masing gunung di Indonesia. Hal ini guna menambah pengamanan keselamatan, terlebih gunung-gunung di Indonesia memiliki kondisi dan tingkat kesulitan yang beragam.

"Saya punya ide untuk membuat ketentuan prasyarat pendakian yang didasari level kesulitan suatu gunung," ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Agam Rinjani menyampaikan, Taman Nasional Gunung Rinjani harus mempunyai guide berlisensi atau memiliki sertifikat legal. Selain itu, Rinjani Squad butuh sekretariat untuk menyimpan alat-alat evakuasi yang selama ini tersebar di rumah masing-masing tim. Sekretariat tersebut juga perlu serta layar untuk pemantauan yang tentu bisa dimanfaatkan bersama Polhut, Tim Sar, dan lainnya.

“Kami juga ingin Rinjani bisa menuju lebih baik dengan membuka jalur berstandar internasional." (*)