Keterisian RS Tetap Terkendali, 10 Provinsi Tunjukkan Penurunan Kasus COVID-19

Jumat, 25 Februari 2022 18:17 WIB

Penulis:Redaksi Wongkito

Kabar Baik! 10 Provinsi Tunjukkan Penurunan Kasus COVID-19, Keterisian RS Tetap Terkendali
Kabar Baik! 10 Provinsi Tunjukkan Penurunan Kasus COVID-19, Keterisian RS Tetap Terkendali (Trenasia.com)

JAKARTA - Tren penurunan kasus konfirmasi COVID-19 di 10 provinsi terus terjadi sampai Rabu 23 Februari 2022. Terdapat 6 provinsi dengan tren penurunan kasus positif setelah sempat melewati jumlah kasus harian pada gelombang Delta seperti DKI Jakara, Banten, Bali, Maluku, Papua, dan NTB. Sementara itu, 4 provinsi telah masuk fase pelandaian kasus sejak Rabu 23 Februari 2022 setelah sebelumnya menyamai atau bahkan melebihi kasus Delta. Keempat provinsi dengan kasus harian melandai yaitu Jawa Timur, Jawa Barat, Kalimantan Selatan, serta Papua Barat.

Tren penurunan kasus harian ini juga diikuti dengan tren penurunan positivity rate dalam seminggu terakhir. Sampai Rabu 23 Februari, DKI Jakarta, Banten, Bali, NTB, Maluku, dan Papua menunjukkan tren penurunan positivity rate. Adapun Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, dan Papua Barat tercatat mengalami pelandaian positivity rate.

Selain itu, sampai Kamis 24 Februari 2022, jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit tetap terkendali dengan sangat baik tanpa mengalami peningkatan. Keterisian tempat tidur isolasi maupun intensif COVID-19 masih terus bertahan pada posisi 38% sejak Minggu 20 Februari 2022 hingga hari Kamis, 24 Februari 2022.

Baca Juga :

Selain itu, tren rasio kematian (case fatality rate/CFR) mingguan per 22 Februari lalu juga mengalami penurunan 6,61% dari minggu sebelumnya. CFR nasional per minggunya kini berada di posisi 2,85. Kasus kematian per 23 Februari di posisi 227 per hari, jauh lebih sedikit dibandingkan puncak kematian pada gelombang Delta 27 Juli 2021 lalu yang mencatat hingga 2.069 kematian per harinya.

“Upaya-upaya penanganan dan pencegahan COVID-19 yang dilakukan pemerintah adalah untuk menekan risiko kematian bagi penduduk akibat infeksi COVID-19. Tidak hanya menjaga ketahanan fasilitas pelayanan kesehatan, kita juga terus memperluas dan mempercepat cakupan vaksinasi nasional untuk melindungi kelompok rentan,” ujar dr. Nadia seperti yang dikutip dari laman Sehat Negeriku pada 25 Februari 2022.

Hingga 24 Februari pukul 18.00 WIB, vaksinasi dosis 1 sudah diberikan ke 190.451.216 (91,45%) penduduk dan vaksinasi dosis 2 sudah diberikan ke 143.032.523 (68,68%) penduduk. 

Sementara itu, vaksinasi dosis 3 atau booster sudah diberikan ke 9.460.949 (4,54%) penduduk. Data terbaru dari Kemenkes menunjukkan vaksinasi dosis lengkap mengurangi risiko kematian hingga 67%. Sementara itu vaksinasi booster mengurangi risiko kematian hingga 91%.

Hingga 19 Februari 2022, dari 2.484 pasien yang meninggal akibat COVID-19 sebesar 73% belum divaksinasi lengkap. Sementara 53% di antara pasien meninggal tersebut adalah lansia dan 46% memiliki komorbid. 

Oleh karena itu, meski vaksinasi lengkap maupun bagi yang sudah mendapatkan booster, masyarakat tetap diimbau untuk sama-sama memperketat protokol kesehatan selama periode Omicron ini. Hal ini demi memperkecil peluang terpapar dan terinfeksi COVID-19 varian Omicron, sekaligus mengurangi risiko dirawat di rumah sakit akibat COVID-19.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Justina Nur Landhiani pada 25 Feb 2022