Kamis, 17 November 2022 15:24 WIB
Penulis:Susilawati
PALEMBANG, WongKito.co, — Sumber energi yang ramah lingkungan dibutuhkan agar perkonomian harus terus berjalan. Saat ini dunia masih terus berlomba mencari sumber energi alternatif yang dapat digunakan untuk menggantikan bahan bakar konvensional.
Apalagi, kandungan hidrokarbon yang memberikan kontribusi pada kerusakan lingkungan akibat emisi CO2 yang tinggi berpengaruh besar pada pemanasan global menimbulkan kegelisahan bagi beberapa pihak.
Untuk itulah, PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit III Plaju menggelar Seminar Energi bertema iGeneration Melek Renewable Energy, Selasa (15/11/2022). Pelaksanaan seminar juga dalam rangka peringatan Bulan Energi dan Loss 2022.
Baca Juga :
Peserta seminar berasal dari kalangan mahasiswa dan pelajar di Palembang. Rinciannya, yakni mahasiswa Universitas Sriwijaya, Universitas PGRI Palembanv, Universitas Bina Darma, Universitas Kader Bangsa, Politeknik Akamigas, dan puluhan pelajar dari SMAN 4 Palembang, SMA Patra Mandiri 1 dan SMA Patra Mandiri 2.
Pjs. Senior Manager Operating & Manufacturing (SMOM) Kilang Pertamina Plaju Erdiyanto Perkasa, mengatakan bukti komitmen Pertamina untuk mendukung penggunaan energi ramah lingkungan salah satunya mencakup pendirian subholding power and new renewable energy yang menjadi masa depan Pertamina. Adapun tujuannya untuk mencapai pengurangan 29 persen emisi karbon pada 2030.
Subholding Power and Renewble Energy merupakan subholding PT Pertamina (Persero) yang fokus pada eksplorasi dan produksi sumber energi baru dan terbarukan salah satunya adalah Subholding Refinery & Petrochemical.
"Dunia mengalami problem lingkungan bersamaaan dengan menipisnya cadangan fosil sehingga energi baru terbarukan (EBT) menjadi alternatif yang harus dioptimalkan,," katanya.
Erdiyanto menjelaskan, sebagai salah satu pemangku kepentingan pemerintah selalu berharap Pertamina untuk turut serta mendukung kebijaksanaan strategis nasional dalam pengembangan energi baru terbarukan.
Berdasarkan peraturan pemerintah No. 79 Tahun 2014 pasal 11 ayat 2 disebutkan prioritas pengembangan energi nasional didasarkan pada prinsip salah satunya memaksimalkan penggunaan energi terbarukan dengan memperhatikan tingkat keekonomian.
"Hal ini juga sangat selaras dengan visi dan misi pertamina dimana visi nya adaalah menjadi perusahaan energi kelas dunia dan misinya adalah menjalankan usaha minyak dan gas serta energi baru dan terbarukan secara terintegrasi berdasarkan prinsip-prinsip komersial yang kuat," jelas Erdiyanto.
Dalam seminar ini dihadirkan pula dua pembicara yang kompeten di bidangnya yakni Lead of Process Engineering Kilang Pertamina Plaju, Imam Nurhadi dan Dosen Universitas Diponegoro, Mada Sophianingrum.
Dalam paparannya, Imam menerangkan bahwa Kilang Pertamina Plaju telah mulai ikut serta dalam proyek EBT yakni melalui pengelolaan (co-processing biofuel). Bahkan, perusahaan telah memiliki dua rencana besar yakni pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Sungai Gerong dan Green Refinery dengan kapasitas
Di wilayah Sungai Gerong telah disiapkan lahan seluas 20 hektare untuk pembangunan panel surya.
"Kamu ikut menyukseskan renewable energi sebab energi fosil akan habis jika terus dieksplorasi. Ini juga sejalan dengan program pemerintah untuk mengoptimalkan energi baru terbarukan," terang dia.
Sementara itu, Dosen Universitas Diponegoro, Mada Sophianingrum menyebut saat awal pandemi banyak hal yang berkaitan dengan pengurangan energi karena berkurangnya aktivitas di luar rumah. Namun, di satu sisi minimnya aktivitas tersebut berakibat buruk bagi lingkungan contohnya kian meningkatnya sampah plastik akibat tingginya belanja daring.
Menurut co-founder Bincang Energi ini, generasi muda yang cenderung memiliki ketakutan akan ketinggalan informasi (FOMO) terbaru, seharusnya harus dapat diarahkan pada kepedulian terhadap energi. Apalagi, generasi mendatang berhak mendapatkan energi yang sama dengan saat ini.
Ia mengakui, adanya tantangan cukup berat dalam membuat generasi muda menjadi melek energi karena literasi EBT yang rendah pada Generasi Z yaitu hanya 30 persen yang paham dengan energi alternatif yang tengah digalakkan di berbagai negara.
"Melek Renewable energy itu penting sekali sehingga melalui penyampaian yang mudah dimengerti dapat membuat generasi Z tertarik. Gaya hidup hijau dengan mengubah gaya hidup lebih sehat dan ramah lingkungan dan bekerja di industri hijau," ujarnya.
Pelaksanaan seminar energi bertema iGeneration Melek Renewable Energy ini menjadi komitmen Kilang Pertamina Plaju dalam mengimplementasikan aspek ESG (Environmental, Social & Governance), khususnya dalam melakukan operasional perusahaan yang bersifat berkelanjutan (sustainable) dan ramah lingkungan.
Selain itu, kegiatan ini selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs) keempat poin 4.3 Pada tahun 2030, menjamin akses yang sama bagi semua perempuan dan laki-laki, terhadap pendidikan teknik, kejuruan dan pendidikan tinggi, termasuk universitas, yang terjangkau dan berkualitas.