Kisah Pedagang Pasar Tradisional, Resah Efek Daya Beli Melemah

Senin, 03 Oktober 2022 20:00 WIB

Penulis:Nila Ertina

Ilustrasi pedagang di pasar tradisional
Ilustrasi pedagang di pasar tradisional (Dok.WongKito.co)

JAKARTA - Kekinian jumlah pengunjung pasar tradisional belum pulih sepenuhnya akibat pandemi COVID-19. Kondisi tersebut di perperah dengan tidak stabilnya harga-harga barang di pasar, termasuk juga dampak dari kenaikan harga BBM yang belum lama ini ditetapkan. 

Sekretaris Jenderal Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Mujiburrohman mengatakan kendala yang dihadapi pedagang pasar tersebut semakin parah selama satu tahun terakhir.  Semakin memrihatinkan lagi, saat pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) .

"Pandemi sudah mereda, tapi kedatangan pengunjung ke pasar masih belum membaik juga. Sekarang pasar sudah sepi mulai dari jam dua, padahal masih banyak barang yang belum habis terjual," ungkapnya, mengutip TrenAsia.com, Senin (3/10/2022).

Mujiburrohman menyoroti sepinya pasar dipicu oleh lemahnya daya beli masyarakat dan ketidakstabilan harga, yang disebabkan oleh kenaikan harga bahan pokok dan BBM.

Baca Juga:

Ketua Bidang Organisasi APPSI Don Muzakir mengatakan saat ini pedagang pasar masih berusaha bangkit agar omzetnya kembali pulih setelah pandemi COVID-19. Namun, apabila pasar masih terus alami penurunan pengunjung sampai tahun depan, banyak pedagang yang dapat mengalami kerugian, bahkan sampai gulung tikar.

"Pembeli adalah sumber pendapatan pedagang pasar. Kalau kondisi masih belum stabil, pasar masih sepi, kami jadi takut menghadapi kondisi selanjutnya akan seperti apa. Apakah kami masih bisa berjualan atau tidak kedepannya," ucapnya.

Melihat kondisi yang terjadi, APPSI meminta pemerintah selaku regulator agar dapat menetapkan kebijakan yang tepat agar tidak menekan pedagang pasar, termasuk kebijakan kenaikan cukai rokok yang merugikan pedagang. Menurut catatan APPSI, omzet pedagang pasar banyak berasal dari rokok, tetapi kenaikan cukai yang terjadi setiap tahun membuat harga rokok menjadi tidak stabil.

"Akan ada dampak yang luar biasa bagi pedagang pasar kalau kebijakannya tidak berpihak pada pedagang. Oleh karena itu, kami meminta pemerintah untuk memperhatikan pedagang pasar dengan mengkaji ulang kebijakan yang akan diterapkan, seperti kebijakan kenaikan cukai rokok," ujar Mujiburrohman.

Saat ini APPSI terus menjaring suara para pedagang pasar terkait kenaikan harga bahan pokok, salah satunya melalui petisi online. Petisi ini diharapkan menjadi sarana menyalurkan suara hati pedagang pasar kepada pemerintah.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Octavia Tunggal Dewi pada 03 Oct 2022