Minggu, 31 Oktober 2021 18:39 WIB
Penulis:Redaksi Wongkito
JAKARTA, WongKito.co, - Ikan Nila Srikandi menjadi unggulan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dalam mengoptimalkan produktivitas tambak di pantai Utara atau Pantura Jawa.
Program optimalisasi tambak diperlukan dengan menggunakan jenis ikan alternatif yang bernilai ekonomis tinggi, memiliki daya serap pasar stabil dan menggunakan teknologi yang mudah diadopsi masyarakat.
Kepala Balai Riset Pemuliaan Ikan (BRPI), BRPI, Joni Hariyadi mengungkapkan,
salah satu penyebab terjadinya penurunan produktivitas budidaya perikanan tambak adalah akibat semakin menurunnya kualitas genetik ikan yang dibudidaya.
Baca Juga : Wow! Dunia Habiskan Rp168.000 Triliun Tangani COVID-19
Disamping itu, menurunnya daya dukung perairan, terjadinya pancaroba serta perubahan pola hujan mengakibatkan fluktuasi kadar oksigen dan salinitas yang mempengaruhi penurunan daya tahan ikan, pertumbuhan dan produktivitas reproduksi.
"Berangkat dari isu tersebut, program optimalisasi tambak diperlukan dengan menggunakan jenis ikan alternatif yang bernilai ekonomis tinggi, memiliki daya serap pasar stabil dan menggunakan teknologi yang mudah diadopsi masyarakat," terang Joni.
Diketahui, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) berkomitmen terus mendiseminasikan hasil riset dan inovasi sektor kelautan dan perikanan kepada masyarakat maupun stakeholder.
Tujuannya, untuk memberikan kemanfaatan dan nilai tambah produk kelautan dan perikanan dalam rangka mendukung program prioritas Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Masih dalam semarak HUT KKP ke-22, BRSDM melalui Unit Pelaksana Teknis Balai Riset Pemuliaan Ikan (BRPI), Pusat Riset Perikanan (Puriskan), menyerahkan calon induk ikan unggul nila Srikandi kepada Direktorat Pembenihan, Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB) belum lama ini.
Bantuan diserahkan oleh Kepala BRPI, Joni Hariyadi, berupa calon induk parents stock ikan nila Srikandi kepada Direktorat Perbenihan, Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB) yang diwakili oleh Koordinator Sub Direktorat Induk, Solehudin Abdul Gani.
Serah terima calon induk ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas tambak idle khususnya di kawasan pantai utara (Pantura) Jawa.
Sebagai tahap awal, penyerahan calon induk ini diberikan kepada tiga unit pelaksana teknis (UPT) lingkup DJPB yang terdiri dari Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan Budidaya (BLUPPB) Karawang, Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara, dan Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BBAP) Situbondo.
Calon induk yang diserahkan merupakan induk penjenis (PS) berukuran 250-300 g sebanyak 3.200 ekor yang dapat digunakan untuk memproduksi benih sebar ikan nila srikandi.
Program serah terima ini merupakan bagian dari hilirisasi hasil riset varietas unggul yang dihasilkan BRPI Sukamandi kepada stakeholder atau pengguna Unit Teknis Eselon 1 KKP, melalui kemitraan dengan Direktorat Perbenihan, DJPB.
Bantuan calon induk ikan nila Srikandi ini diharapkan dapat disalurkan dan dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk mendukung program Menteri Kelautan dan Perikanan dalam mendukung rencana pengembangan kampung perikanan budidaya berbasis kearifan lokal dan nila Srikandi sebagai komoditas alternatif pengganti udang di Pantura. (roh)
Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Rohmat pada 31 Oct 2021