Petani
Sabtu, 18 Juni 2022 21:45 WIB
Penulis:Nila Ertina
Editor:Nila Ertina
PALEMBANG, WongKito.co - Sejumlah aktivis dan rakyat korban tambang dan pembangkit listrik tenaga batu bara pada sejumlah lokasi di Sumatera menggelar aksi simpati mendesak, salah satu bank asal China yaitu Industrial and Commercial Bank of China (ICBC) untuk berhenti membiayai proyek batu bara dengan seruan tagar #GoCleanICBC.
"Kami menuntut ICBC berhenti mendanai energi kotor batu bara dan segera menjadi mitra berkelanjutan mendukung energi terbarukan seperti komitmen yang disampaikan oleh Presiden China pada September 2021 yang berjanji tidak akan lagi mendanai proyek batu bara baru di luar negeri," kata Konsolidator Sumatera Terang untuk Energi Bersih, Ali Akbar di Bengkulu, Sabtu, (18/6/2022).
Seruan tersebut disampaikan menjelang rapat umum pemegang saham (RUPS) tahunan ICBC pada 23 Juni 2022.
Baca Juga:
Aksi mendesak ICBC untuk mendanai energi fosil digelar dari lokasi tambang dan pembuangan limbah PLTU batu bara di sejumlah wilayah Pulau Sumatera antara lain, Aceh, Sumatera Utara, Bengkulu dan Sumatera Selatan.
Direktur Srikandi Lestari, organisasi yang bergabung dalam Sumatera Terang untuk Energi Bersih, Sumiati Surbakti mengatakan bahwa ICBC perlu segera menindaklanjuti komitmen Presiden China Xi Jin Ping yang berjanji meninggalkan batu bara.
"Jangan menunggu kehancuran terjadi. Misalnya di Desa Sei Siur, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara anak-anak mengalami gatal-gatal yang tidak kunjung sembuh walaupun sudah berobat dan ini diduga akibat beroperasinya PLTU batu bara Pangkalan Susu," kata Surbakti.
Ia menegaskan, kini saatnya ICBC menggunakan dana dan kebijakan untuk menyelamatkan bumi.
Baca Juga:
Sementara Direktur Yayasan Anak Padi Sumatera Selatan, Sahwan mengatakan proyek batu bara di Desa Muara Maung, Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan telah mengorbankan masyarakat yang setiap hari terpaksa menghirup debu serta abu beracun.
Di wilayah Bengkulu tambah Ali Akbar, penggalian batu bara telah membuat warga kehilangan sumber air bersih, udara tercemar, sawah petani tidak produktif karena kehilangan sumber air.
Tidak hanya itu, angkutan batu bara juga membuat jalan dan jembatan rusak sedangkan di sektor hilir di lokasi PLTU batu bara Teluk Sepang yang merupakan salah satu proyek yang didanai oleh ICBC, petani kehilangan tanam tumbuh, kehilangan udara bersih, masyarakat mulai mengalami gatal-gatal hingga konflik sosial yang tidak ada habisnya.
"Sumatera adalah sentral penggunaan energi kotor dengan kualitas pembangkit yang buruk dan ini harus diakhiri sebelum terlambat," katanya.
Ali menambahkan, kualitas udara yang buruk ini telah berdampak bukan saja secara global akan tetapi juga pada tingkat tapak, seperti dampak kesehatan, economi dan sosial.
Untuk itu, ICBC harus menjadi solusi dalam percepatan transisi energi terbarukan bukan sebaliknya yang menjadi bagian dari kehancuran planet, tambah dia.(ril)