Kuartal III Tahun 2022, Laba Bersih Jasa Marga (JSMR) Melambung jadi Rp718 Miliar

Minggu, 13 November 2022 14:26 WIB

Penulis:Susilawati

gerbang-tol-meruya-utara

Gerbang Tol Meruya Utara 3. Foto: Jasa Marga

(TrenAsia)

JAKARTA - PT Jasa Marga (Persero) Tbk meraih laba bersih Rp718 miliar pada kuartal III-2022. Angka itu meroket 224% dari Rp221 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Dalam laporan keuangan perseroan, JSMR membukukan pendapatan per 30 September 2022 sebesar Rp11,72 triliun, lebih besar dibandingkan dengan tahun sebelumnya, dengan perolehan Rp10,63 triliun.

Adapun rincian pendapatan tol adalah dari Cikampek - Padalarang yang membukukan Rp860 miliar, tumbuh dari sebelumnya Rp700 miliar. Diikuti oleh Jakarta - Bogor - Ciawi (Jagorawi) yang menyumbang Rp748 miliar.

Baca Juga : 

Kemudian bergeser ke tol Jakarta - Tangerang yang membukukan Rp705 miliar, naik dari sebelumnya Rp576 miliar. Lalu tol Padalarang - Cileunyi yang menorehkan Rp320 miliar.

Penurunan pendapatan terjadi pada ruas tol Jakarta - Cikampek dari sebelumnya Rp992 miliar menjadi Rp674 miliar atau menciut 32,04% serta Surabaya - Gempol yang semula Rp506 miliar menjadi Rp389 miliar.

Kemudian pada entitas anak, untuk jalan layang Cikampek mencatatkan kenaikan dari tahun sebelumnya, yang ada di angka Rp446 miliar menjadi Rp648 miliar. Disusul oleh Medan - Kualanamu menjadi Rp370 miliar dan Bogor Outer Ring Road yang menorehkan Rp185 miliar.

Lalu pada pendapatan usaha lainnya, untuk jasa pengoperasian jalan tol tercatat mengalami pertumbuhan sebesar 17,94% dari Rp301 miliar menjadi Rp355 miliar. Diikuti juga oleh pendapatan pemeliharaan jalan tol sebesar Rp240 miliar, pendapatan BBM SPBU Rp127 miliar dari sebelumnya Rp103 miliar.

Pertumbuhan yang signifikan juga tercatat pada sewa lahan. Pada 2021, JSMR tercatat membukukan Rp81 miliar, namun pada 2022 mengalami kenaikan sebesar 34,31% menjadi Rp109 miliar. 

Lalu pada segmen sewa properti juga tumbuh dari Rp17 miliar menjadi Rp33 miliar dan lainnya Rp21 miliar. Hanya penjualan properti saja yang mengalami penyusutan cukup dalam dari Rp14 miliar menjadi hanya Rp3,67 miliar.

Hal itu berimbas pada beban tol dan usaha lainnya yang naik dari semula Rp3,85 triliun menjadi Rp4,67 triliun. Namun, beban konstruksi sedikit terkoreksi dari Rp2,35 triliun menjadi Rp1,48 triliun pada kuartal III-2022.

Sementara itu, sisi ekuitas JSMR mengalami pertumbuhan dari sebelumnya Rp25 triliun menjadi Rp26 triliun. Kendati demikian, aset dan liabilitas JSMR mengalami penyusutan. Dari sisi liabilitas perusahaan menorehkan Rp74 triliun dan aset Rp100 triliun, dari sebelumnya Rp101 triliun. 

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Feby Dwi Andrian pada 13 Nov 2022