literasi digital
Senin, 24 Juli 2023 19:39 WIB
Penulis:Nila Ertina
Editor:Redaksi Wongkito
INDRALAYA, WongKito.co - Anggota Komisi I DPR RI, Bobby Adhityo Rizaldi mengajak untuk terus menyelenggarakan literasi digital hingga ke desa-desa, sebagai upaya melakukan perlindungan data pribadi terutama dalam layanan publik.
"Jangan mudah memberikan data pribadi kepada lembaga non pemerintah," kata dia saat menghadiri Pertunjukan Rakyat "Perlindungan Data Pribadi dalam Layanan Publik", Senin (24/7/2023).
Ia mengajak untuk jangan mudah memberikan data pribadi kepada organisasi, perusahaan atau siapapun yang tidak diketahui maksudnya dan bukan lembaga negara.
Namun, ia menyarankan ketika lembaga negara meminta data pribadi, seperi KTP dan NIK untuk memberikan karena sudah ada pengawasan yang melekat terhadap lembaga negara.
Apalagi, pengawasan dan sanksi tersebut telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2022 Tentang Perlindungan Data Pribadi (PDP).
Baca Juga:
Pemerintah pun meminta data pribadi biasanya berkaitan dengan program untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, misalnya untuk Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Penerima Bantuan Iuran (PBI) BPJS Kesehatan.
Di sisi lain, Bobby mengingatkan untuk berani menolak ketika ada lembaga non pemerintah yang meminta KTP atau identitas lainnya.
Karena hal itu, rawan disalah gunakan salah satunya untuk melakukan kejahatan di dunia siber dengan menggunakan teknologi digital kekinian.
Sementara literasi PDP yang diselenggarakan Bobby berkolaborasi dengan Kementerian Kominfo tersebut disajikan sangat menarik, dengan perpaduan hiburan rakyat dan literasi digital.
"Cara ini," kata Bobby akan memudahkan peserta mengingat apa saja yang disampaikan narasumber dalam kegiatan tersebut, karena tak hanya mendapatkan pengetahuan tetapi juga hiburan dari pentas seni dan budaya yang ditampilkan.
Tak hanya Bobby yang hadir, kegiatan tersebut juga mendatangkan dua narasumber lainnya yaitu Prof Henri Subiakto dan Nila Ertina FM.
Baca Juga:
Dalam kesempatan tersebut, Prof Henri mengingatkan agar peserta yang mayoritas adalah generasi muda untuk semakin melek digital dan tidak terkena masalah dalam melakukan aktivitas di dunia maya.
"Tetap menjaga keamanan siber dan jangan pernah mengumbar data pribadi di media sosial," kata guru besar Universitas Airlangga tersebut.
Sedangkan Nila menyampaikan hingga kini 78,2 persen penduduk dari 275,77 orang penduduk Indonesia secara aktif mengakses internet.
Di Sumatera Selatan dari 8 juta lebih penduduk 70 persen diantaranya juga aktif mengakses internet. Kondisi tersebut, perluu disikapi dengan melakukan keamanan digital dalam setiap langkah mengakses internet, terutama ketika mem-posting status di media sosial untuk tidak mengumbar data pribadi, kata Pemred WongKito.co yang juga trainer Cek Fakta Google News Initiative ini.(ert)