Mantap! Didominasi Perbankan, Enak Perusahaan Indonesia Masuk Forbes Global 2000 Jawara Saat Pandemi

Selasa, 18 Mei 2021 14:35 WIB

Penulis:Nila Ertina

BRI-Aceh.jpg
Ilustrasi kantor BRI

JAKARTA, WongKito.co – Mantap! didominasi sektor perbankan, Forbes merilis daftar perusahaan bernilai tinggi dengan kinerja ciamik sepanjang tahung tahun 2020 hingga 2021. Daftar tersebut dirangkum dalam Forbes Global 2000, di Indonesia ada enam perusahaan yang masuk.

Adapun tolak ukur yang digunakan untuk menilai kinerja perusahaan ini terletak pada 4 poin. Poin tersebut antara lain penjulan, keuntungan, aset, dan nilai pasar, melansir TrenAsia,com, jejaring WongKito.co, Selasa (18/5/2021).

Dari sekitar 2000 perusahaan dunia yang dinilai memiliki kinerja baik selama pandemi, Indonesia menyumbang 6 nama. Siapa saja mereka? Berikut nama-namanya;

Bank Rakyat Indonesia (BRI)
Bank pelat merah ini menempati posisi pertama sebagai perusahaan bernilai tinggi. Sebagai perbankan ternama dan terpercaya, BRI menyediakan sejumlah layanan kredit dan perbankan.

Layanan tersebut mencakup pada bisnis mikro, retail, korporasi, dan bisnis lain di luar perbankan yang diolah oleh sejumlah anak perusahaan.

Di luar perbankan, BRI memiliki pengolahan dana syariah, layanan keuangan dan remitansi, asuransi, venture capital dan sekuritas.

Di tengah pandemi, BRI berhasil membukukan penjualan sebanyak US$10 miliar atau setara Rp143 triliun (asumsi kurs Rp14.300 per dollar AS). Sedangkan keuntungan yang dibukukan mencapai US$1,3 Miliar atau setara Rp18,6 triliun.

BRI mencatatkan aset sebesar US$107,6 miliar atau sekitar Rp1,5 kuadriliun dan valuasi pasar sebesar US$36,5 Miliar atau sekitar RP523 triliun.

Di antara perusahaan global lainnya, BRI menempati peringkat 362 dunia.

Bank Central Asia (BCA)
BCA menjadi perusahaan bernilai tinggi kedua dan menorehkan kinerja baik selama pandemi. Tahun ini, BCA mencatatkan penjualan sebanyak US$6 miliar atau setara Rp85,8 triliun.

Keuntungan BCA yang dibukukan mencapai US$1,9 miliar atau setara Rp27,1 triliun. Untuk aset, Bank swasta ini membukukan nilai US76,6 miliar setra Rp1 kuadriliun.

Sedangkan valuasi pasarnya bernilai paling besar di antara perusahaan Indonesia lainnya yakni US$53,1 miliar atau Rp759,5 triliun.

Di antara perusahaan global lainnya, BRI menempati peringkat 436 dunia.

Bank Mandiri
Bank Mandiri jadi Bank pelat merah lain yang menempatibposisibketiga sebagai perusahaan bernilai tinggi dan berkinerja baik selama masa pandemi.

Tahun ini, Mandiri mencatatkan penjualan sebanyak US$8,6 miliar atau setara Rp123 triliun. Keuntungan Mandiri yang dibukukan mencapai US$1,2 miliar atau setara Rp17,1 triliun.

Untuk aset, Bank Mandiri membukukan nilai US$101,7 miliar setra Rp1,4 kuadriliun. Sedangkan valuasi pasarnya bernilai US$20,2 miliar atau Rp289,7 triliun.

Di antara perusahaan global lainnya, BRI menempati peringkat 507 dunia.

Telkom Indonesia
Perusahaan telekomunikasi pelat merah masuk peringkat 4 sebagai perusahaan bernilai tinggi.

Tahun ini, Telkom mencatatkan penjualan sebanyak US$9,2 miliar atau setara Rp131,7 triliun. Keuntungan Telkom yang dibukukan mencapai US$1,3 miliar atau setara Rp18,5 triliun.

Untuk aset, Telkom membukukan nilai US$15,8 miliar setra Rp225,9 triliun. Sedangkan valuasi pasarnya bernilai US$22,9 miliar atau Rp326,1 triliun.

Di antara perusahaan global lainnya, BRI menempati peringkat 762 dunia.

Bank Negara Indonesia (BNI)
BNI jadi Bank pelat terakhir yang bernilai tinggi dan menempati posisi kelima.

Tahun ini, BNI mencatatkan penjualan sebanyak US$5 miliar atau setara Rp123 triliun. Keuntungan BNI yang dibukukan mencapai US$225.6 juta atau setara Rp3.2 triliun.

Untuk aset, Bank BNI membukukan nilai US$63.4 miliar setra Rp909 triliun. Sedangkan valuasi pasarnya bernilai US$7,6 miliar atau Rp108,7 triliun.

Di antara perusahaan global lainnya, BRI menempati peringkat 1.742 dunia.

Gudang Garam
Perusahaan kretek yang bermarkas di kediri ini menempati posisi keenam sebagai perusahaan Bernilai tinggi.

Penjualan Gudang Garam tahun ini mencapai US$7.9 milar atau setara Rp113 miliar. Sedangkan Keuntungan BNI yang dibukukan mencapai US$525,9 juta atau setara Rp7,5 triliun.

Untuk aset, Bank Gudang Garam membukukan nilai US$5.6 miliar setra Rp80,1 triliun. Sedangkan valuasi pasarnya bernilai US$4.8 miliar atau Rp64,6 triliun.

Di antara perusahaan global lainnya, Gudang Garam menempati peringkat 1.760 dunia. (RCS)