Selasa, 16 Januari 2024 18:23 WIB
Penulis:admin
Jakarta, Wongkito.co - Subsidi energi tahun 2023 jebol, hal ini dikatakan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif.
Pemerintah mengalokasikan subsidi energi sebesar Rp145,3 triliun, tapi kenyataannya mencapai Rp159,6 triliun, ini lebih tinggi dari target.
Meledaknya realisasi subsidi energi ini paling besar digunakan pada sektor BBM dan LPG, yang mencapai Rp95,6 triliun, diikuti dengan subsidi untuk sektor Listrik sebesar Rp64 triliun.
"Subsidi energi dipertahankan untuk menjaga daya beli masyarakat," paparnya saat konferensi pers capaian Kementerian ESDM Tahun 2023 dilansir Selasa, 16 Januari 2024.
Baca juga
Seperti diketahui, subsidi BBM ini belum termasuk alokasi untuk kompensasi BBM Pertalite (RON 90). Pasalnya, BBM Pertalite masuk ke dalam Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP). Adapun selisih harga jual yang ditetapkan pemerintah dan harga keekonomiannya akan dibayar pemerintah melalui term "kompensasi", bukan subsidi energi.
Sedangkan untuk tahun 2024 Arifin menetapkan target subsidi energi sebesar Rp186,9 triliun. Hal tersebut juga sebagai momentum menjaga daya beli masyarakat.
Arifin merinci, sebanyak Rp113,3 triliun digunakan untuk subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Liquified Petroleum Gas (LPG), serta Rp73,6 triliun untuk subsidi listrik.
Mengenai target subsidi tahun 2024, Menteri ESDM mengungkapkan bahwa untuk Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Gas LPG, targetnya mencapai Rp113,3 triliun.
Sementara, subsidi listrik juga mengalami peningkatan menjadi Rp73,6 triliun, sehingga total subsidi yang diupayakan mencapai Rp186,9 triliun.
Sedangkan realiasi belanja subsidi energi tertinggi lainnya terjadi pada 2022. Saat itu, realisasi belanja subsidi energi menembus di angka Rp174,4 triliun. Dengan rincihan,alokasi belanja untuk listrik sebesar Rp58,8 triliun. Selain itu, belanja subsidi untuk BBM dan LPG tercatat sebesar Rp115,6 triliun.
Sebelumnya, tren potensi bengkaknya subsidi energi telah terasa dari awal tahun 2023 Hal ini diketahui disebabkan oleh belum meredanya konflik geopolitik salah satunya antara Rusia-Ukraina.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Debrinata Rizky pada 16 Jan 2024