Kamis, 11 Agustus 2022 19:51 WIB
Penulis:Susilawati
PALEMBANG, WongKito.co, - Mitra binaan Corporate Social Responsibility (CSR) PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) Refinery Unit III Plaju (Kilang Pertamina Plaju) semakin gencar berbagi ilmu.
Nama Choirul Bahri atau yang akrab disapa Kak Elonk mungkin tidak asing lagi di Kota Palembang. Sosok local hero ini dulunya seorang seniman dengan segudang kreativitas di genggamannya.
Lorong Mari, Kelurahan Talangbubuk, Kecamatan Plaju Ulu, tempat ia bermukim, dengan tangan dingin Kak Elonk yang juga mitra binaan program CSR Mari Berkreasi, berhasil dirias menjadi cantik dan ciamik, didesainnya menjadi destinasi wisata perkotaan, di tengah padatnya rumah-rumah penduduk.
Baca Juga :
Dengan pernak pernik menggantung di dinding-dinding warna-warni rumah warga yang diolah dari limbah non B3 Kilang Pertamina Plaju, lorong ini bahkan masuk nominasi 300 besar dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) yang dihelat oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) 2021 lalu.
Tak hanya itu, Kak Elonk yang juga dikenal pegiat lingkungan ini punya pengetahuan dan keahlian dalam pengelolaan sampah. Misalnya, pembuatan pupuk organik (komposter). Ia bahkan sering diminta membagikan ilmunya kepada masyarakat di lorong-lorong lain guna replikasi keahlian.
Pada Jumat (5/8/2022) lalu, Kak Elonk, bersama Tahyudi yang juga salah seorang mitra binaan lainnya, didampingi Community Development Officer (CDO) dari Kilang Pertamina Plaju secara khusus diundang oleh PT PGN Stasiun Pagar Dewa di Dusun 4, Desa Pagar Dewa, Kecamatan Lubai, Kabupaten Muara Enim, untuk memberikan pelatihan pembuatan komposter.
Kak Elonk dan Tahyudi menjelaskan seluk beluk pengelolaan limbah non B3 dan pembuatan komposter di hadapan pekerja dan mitra kerja PGN yang tampak antusias. Dua local hero mitra binaan Kilang Pertamina Plaju itu sudah mahir dalam mengajarkan cara pemilahan sampah rumah tangga.
Kepala Operation & Maintenance Fasilitas PGN Stasiun Pagar Dewa, Dodi Sukma Wijaya berujar bahwa pelatihan pupuk organik dan pengelolaan limbah non B3 ini adalah upaya mendukung perusahaan dalam meraih PROPER Emas di tahun ini.
Mereka lantas mengajak peserta mempraktikkan pembuatan pupuk organik dengan bahan berupa molase, EM4, gula merah, serasah daun, dan alat berupa mesin pencacah dan tong pengolahan pupuk.
“Kegiatan ini kami harap dapat dijalankan berkelanjutan, sinergi antar Pertamina Group seperti inilah yang kita butuhkan,” ujar Dodi.
Katanya, ilmu yang didapat dari Kak Elonk dan Tahyudi ini akan direplikasi guna memaksimalkan potensi pengelolaan lingkungan dengan penyaluran produk limbah dari masyarakat disana.
Selain di Pagar Dewa, Kak Elonk juga telah beberapa kali membagikan ilmu dengan menjadi narasumber pembuatan pupuk komposter di daerah lain, misalnya di Dusun Sembilang, Banyuasin, beberapa bulan lalu.
Kak Elonk yang juga penggerak Program Kampung Iklim (Proklim) ini juga sudah jadi narasumber langganan di setiap kelurahan di Plaju dalam rangka replikasi Proklim.
Diakui Kak Elonk, sebenarnya pihaknya sudah dari dulu berusaha memupuk kesadaran tentang pentingnya adaptasi dan mitigasi terhadap perubahan iklim. “Namun sejak 2018 kita dikenalkan Proklim oleh Kilang Pertamina Plaju, sejak itulah mulai terstruktur dan termanajemen rapi,” ujarnya.
“Kami berharap kampung kami berubah, dari kekumuhan menjadi kekinian,” tutur Elonk. Langkah-langkah yang ia lakukan dimulai dari penataan ruang, dipercantik dengan kreasi barang bekas menjadi bebagai produk kreatif.
Kak Elonk begitu menjiwai perannya sebagai aktor lokal penggerak Proklim, sampai-sampai mengidentifikasi dirinya sebagai ‘Manusia Iklim’.
Cita-citanya sederhana namun mulia, hanya ingin menyadarkan masyarakat betapa pentingnya menjaga lingkungan. “Lingkungan adalah rumah kita, maka setiap penghuni rumah wajib menjaga rumahnya,” ujar Elonk.
Area Manager Communication, Relations & CSR Kilang Pertamina Plaju, Siti Rachmi Indahsari mengatakan pihaknya selalu mendukung berkembangnya mitra binaan CSR-nya. “Kami selalu berupaya menjalin komunikasi yang baik dengan masyarakat mitra binaan kami, sebagai upaya menjaga stabilitas bisnis,” ujar Rachmi.
Menurutnya, Kilang Pertamina Plaju menerapkan strategi komunikasi pentahelix dalam strategi komunikasi program CSR, yang meliputi entitas bisnis, pemerintah, akademisi, media, termasuk komunitas masyarakat sendiri.
Lebih lanjut, Rachmi mengungkapkan, dalam implementasi CSR, alih-alih menjadikannya objek, Kilang Pertamina Plaju mendorong mitra binaan dan local hero sebagai subjek. Mereka diberi ruang yang lebih leluasa untuk berkarya dan berpengaruh di lingkungannya, bahkan berdiaspora hingga ke daerah lain.
Dukungan Kilang Pertamina Plaju dalam memberdayakan local hero ini menjadi bukti bahwa Kilang Pertamina Plaju berkomitmen dalam mewujudkan tujuan ke 13 Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB), yakni mengambil tindakan cepat untuk mengatasi perubahan iklim dan dampaknya.
Dengan begitu, Kilang Pertamina Plaju juga telah berhasil menjaga hubungan sosial dengan masyarakat melalui pemenuhan aspek Social sesuai kriteria ESG (Environmental, Social, & Governance).