Senin, 20 Februari 2023 14:07 WIB
Penulis:Susilawati
JAKARTA - Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengungkapkan kontruksi pembangunan smelter tembaga Freeport di Gresik akan rampung pada 2023. Adapun smelter ini menelan nilai investasi mencapai US$3 miliar atau setara dengan Rp45,4 triliun (Kurs Rp15.100 per dolar AS).
Bahlil mengungkapkan, smelter ini digadang-gadang akan menjadi smelter terbesar di dunia dengan kapasitas konsentrat mencapai 1,7 juta ton. Adapun jumlah tersebut di luar existing yang saat ini mencapai 800 ribu.
“Sekarang progres sudah capai 50% lebih, itu salah satu tembaga smelter terbesar di dunia, investasi US$3 miliar kurang lebih,” kata Bahlil saat ditemui di Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal beberapa waktu lalu.
Baca juga :
Bahlil mengungkapkan pembangunan smelter ini dengan pembiayaan dikuasai asing dengan alasan tak banyak pengusaha Indonesia yang memiliki smelter. Dan smelter tidak bisa dibangun lewat APBN sehingga masih butuh dorongan asing untuk merealisaskannya.
Selain itu, menurut Bahlil perbankan nasional yang belum mendukung penuh pembiayaan pembangunan smelter jadi juga menjadi faktor mengapa pembiayaan smelter dikuasai asing.
Sebelumnya, Pembangunan smelter PT Freeport Indonesia (PTFI) yang berlokasi di Java Integrated and Industrial Port Estate (JIIPE) Gresik, Jawa Timur hingga saat ini pembangunan smelter mencapai 54% hingga akhir Januari 2023.
Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso mengungkapkan, adapun rencananya konstruksi smelter ini ditargetkan rampung pada akhir 2023. Hendi menambahkan, nantinya setelah selesai konstruksi maka akan berlanjut ke tahap fase soft commissioning dan ramp up operasi di bulan Juni 2024. Lalu, operasi smelter ditarget pertengahan 2024.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Debrinata Rizky pada 20 Feb 2023