NTP Sumsel Juli 2022 Turun 4,19 Persen

Minggu, 07 Agustus 2022 19:06 WIB

Penulis:Susilawati

BPS
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Selatan, Zulkipli saat menyampaikan rilis BPS pertumbuhan ekonomi Sumsel (Ist BPS Sumsel)

PALEMBANG, WongKito.co - Nilai Tukar Petani (NTP) Sumatera Selatan pada Juli 2022 turun 4,19 persen bila dibandingkan NTP Juni,  yaitu dari 110,37 menjadi 105,75.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Selatan, Zulkipli di Palembang, belum lama ini mengatakan, penurunan NTP pada Juli 2022 disebabkan indeks harga hasil produksi pertanian mengalami rata-rata penurunan harga sebesar 3,68 persen, sedangkan indeks yang dibayar petani secara umum mengalami rata-rata 
kenaikan sebesar 0,53 persen.

Menurut dia, penurunan NTP pada Juli 2022 dipengaruhi oleh turunnya NTP pada subsektor Tanaman Pangan yang turun sebesar 1,45 persen dan Perkebunan sebesar 5,28 persen.

Baca Juga :

Sedangkan subsektor lain yang mengalami kenaikan yaitu Hortikultura yang naik sebesar 2,39 persen, Peternakan 0,15 persen, Perikanan secara umum 1,10 persen, Perikanan Tangkap 1,75 persen dan Perikanan Budidaya 0,08 persen, katanya.

Sementara lanjutnya, pada Juli 2022, di Sumatera Selatan terjadi inflasi perdesaan sebesar 0,43 persen yang disebabkan oleh naiknya rata-rata harga indeks di kelompok pengeluaran yaitu Kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau 0,57 persen, Pakaian dan Alas Kaki 0,50 persen.

Kemudian Perlengkapan, Peralatan dan Pemeliharaan Rutin Rumah Tangga 0,07 persen, Kesehatan 0,75 persen, Transportasi 0,13 persen, Rekreasi, Olahraga dan Budaya 0,71 persen, Pendidikan 0,53 persen dan Penyediaan Makanan dan Minuman/Restoran 0,67 persen.

Sedangkan kelompok yang mengalami deflasi yaitu Perumahan, Air, Listrik dan Bahan Bakar Rumah Tangga sebesar 0,09 persen,  Informasi, Komunikasi dan Jasa Keuangan 0,20 persen dan Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya 0,14 persen.

Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) nasional Juli 2022 sebesar 106,26 atau turun 4,47 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya, katanya.(usi)