sumsel
Kamis, 19 Mei 2022 12:50 WIB
Penulis:Nila Ertina
Editor:Nila Ertina
PALEMBANG, WongKito.co - Penjual daging sapi pada sejumlah pasar tradisional di Kota Palembang mengaku sejak sepekan ini penjualan daging sapi mengalami penurunan signifikan.
"Pembeli sepi, namun harga masih berkisar Rp 140 ribu per kilogram," kata Supandi pedagang daging sapi di Pasar 26 Ilir Palembang, Kamis (19/5/2022).
Menurut dia isu Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang berkembang selama beberapa pekan ini sangat dirasakan dampaknya sejak sepekan lalu.
"Biasanya, penjualan daging sapi mencapai 200 kilogram per hari kini hanya berkisar 75 kilogram saja," ujar dia.
Baca Juga:
Pantauan di Pasar Palimo pun demikian, pedagang yang berjualan di lorong pasar tampak sepi pembeli.
Terlihat juga kalau ada sejumlah pedagang yang tidak membuka lapaknya.
Winarni (46) warga Palembang mengaku sementara waktu menghentikan konsumsi daging sapi.
"Kami rutin membeli daging setiap pekan, tetapi karena adanya berita sapi terjangkit PMK kini terpaksa berhenti dulu beli daging," kata dia.
Ia mengungkapkan sangat berharap agar penyakit terhadap ternak tersebut bisa segera diatasi. Agar bisa kembali mengonsumi daging sapi.
Sementara waktu, terpaksa ditahan dulu konsumsi olahan daging sapi, ungkap dia.
Sumsel Temukan Sapi Terjangkit PMK
Sebelumnya, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumsel, Ruzuan Effendi menjelaskan kalau pihaknya telah melakukan uji laboratorium di Balai Veteriner, Lampung.
"Dari sample yang diperiksa, tujuh diantaranya dinyatakan positif terjangkit PMK," kata dia.
Dia menambahkan ternak yang terbukti terjangkit PMK tersebut berasal dari Kabupaten Ogan Komering Ilir, Lubuk Linggau dan Musi Rawas.
Atas temuan tersebut, Pemprov pun telah menginformasikan kepada kementerian terkait agar segera mendapatkan vaksin guna mengatasi masalah ternak yang terkena PMK, tambah dia.
Ia mengimbau agar pemilik ternak untuk memerhatikan secara seksama kondisi ternaknya.
Namun, tidak semua ternak sakit terjangkit PMK, ujar dia.(ert)