Pemuda Desa Tuntut Selamatkan Bukit Serelo dari Eksploitasi Batubara

Senin, 16 November 2020 19:37 WIB

Penulis:Nila Ertina

Kampanye hentikan eksploitasi Bukit Serelo
Kampanye hentikan eksploitasi Bukit Serelo

PALEMBANG, WongKito.co -Sekelompok pemuda dengan dipimpinan aktivis Yayasan Anak Padi melakukan aksi simpatik membentangkan spanduk dengan beragam tuntutan untuk menyelamatkan Bukit Serelo dari eksploitasi tambang batubara.

Koordinator kampanye Yayasan Anak Padi, Echi (22) mengatakan aktivitas pertambangan dan PLTU batubara sangat berdampak buruk terhadap lingkungan.

"Bukan hanya telah mencemarkan udara tetapi sejauh ini kerusakan hutan, lahan dan pemukiman telah dirasakan warga Desa Muaramaung," katanya, dalam siaran pers yang diterima kemarin.

Ia mengungkapkan, pembentangan spanduk beragam tuntutan untuk menggugah pemerintah dan pengusaha tambang agar tidak merusaka lingkungan terus disuarakan.

"Kami juga berharap dengan terus disosialisasikan dampak kerusakan lingkungan kesadaran menjaga kawasan hutan terus meluas," ujar dia.

Mengedukasi anak-anak generasi Z, tambah Echi terus dilakukan sebagai salah satu upaya untuk mempertahankan hutan, gunung dan bukit yang kini terus menerus dieksploitasi perusahaan tambang.

Padahal Bukit Serelo merupakan ikon Kabupaten Lahat yang sudah semestinya dijaga sampai anak cucu kelak, tambah dia.

Namun, saat ini jika kita memandang dari Bukit Besar atau berada 700 mdpal tampak jelas bentangan bukit sudah banyak yang berlubang akibat eksploitasi batubara.

 

Kalau, tidak ada tindakan nyata dari pemerintah dan masyarakat sangat disayangkan kelak generasi di masa depan tak dapat lagi menyaksikan Bukit Serelo, tutur dia.

Kibo (20) mengatakan pembentangan spanduk menyuarakan tuntutan penghentian eksploitasi batubara sebagai bentuk protes terhadap kondisi udara di sejumlah desa tak jauh dari PLTU Keban Agung yang kini sangat kotor.

Hal itu, diperparah dengan aktivitas pertambangan batubara yang sampai kini masih terus dilakukan, kata dia.

Akibat udara kotor karena bercampur dengan beragam zat logam dan racun itu bukan hanya manusia yang terdampak tetapi hewan dan tanaman pun demikian.

"Saya akan terus bersama-sama dengan pemuda lain untuk menyuarakan penolakan tambang dan menuntut hak atas udara bersih," ujarnya.(ert/ril)