Pimpinan Pondok Pesantren Modern Gontor, Ziarah ke Makam AM dan Takziah di Palembang

Jumat, 09 September 2022 18:49 WIB

Penulis:Nila Ertina

Pimpinan Pondok Pesantren Modern Gontor,  Ziarah ke Makam AM dan Takziah di Palembang
Pimpinan Pondok Pesantren Modern Gontor, Ziarah ke Makam AM dan Takziah di Palembang (ist)

PALEMBANG, WongKito.co - Pimpinan Pondok Pesantren Modern Gontor (PPMG) diwakili K.H. Akrim Mariyat berziarah ke makam santri AM (17) yang meninggal akibat kasus penganiayaan di kampus Gontor 1, rombongan juga bertakziah ke kediaman orang tua almarhum di Kota Palembang, Jumat (9/9/2022).

Akrim mengatakan almarhum adalah alumni dan murid kita yang wafat di Gontor.

"Kami ikut takziah, mengutara kedukaan dan mendoakan semoga syahid karena meninggalnya juga dalam menuntut ilmu, dan segala amal diterima tuhan," kata dia, ditemui di TPU Sei Selayur.

Ia menambahkan terkait dengan permasalahan lain, pondok punya juru bicara yang akan menyampaikan informasi secara terbuka.

Karena kehadiran ke Palembang, juga menjadi bagian dari upaya mengunjungi keluarga karena orang tua sandiri adalah juga keluarga kita, tambah dia.

Sementara pantauan di TPU Sei Selayur, K.H. Akrim Mariyat dan rombongan setiba di pemakaman langsung mendoakan almarhum AM.

Almarhum meninggal pada 22 Agustus 2022, di PPMG akibat penganiayaan yang dilakukan sejumlah oknum santri pondok tersebut.

KPAI kawal kasus dan akan kunjungi Gontor

Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Susanto mengucapkan duka mendalam semoga atas meninggalnya almarhum AM (17), semoga Allah SWT memberikan tempat terbaik di sisi-Nya.

"Kami menyayangkan kejadian tersebut. KPAI akan terus mengawal kasus ini," kata dia.

Ia mengungkapkan dalam waktu dekat akan segera berkunjung ke Ponpes Gontor dan Polres Ponorogo untuk pengawasan dan koordinasi lebih lanjut.

"Tentunya, kami berharap kasus ini tak terulang kembali. Sehingga orangtua yang menitipkan santrinya di sana semakin nyaman,"

"Sehubungan dengan kasus ini, kami berharap proses pembelajaran tak terganggu, terus berjalan dan upaya pencegahan segala bentuk kerentanan kekerasan dilakukan secara optimal. Sehingga perwujudan pesantren ramah anak dapat terealisasi dengan baik," kata dia lagi.(ert)