Kamis, 13 Oktober 2022 20:10 WIB
Penulis:Nila Ertina
JAKARTA - Sekitar 70 perusahaan di Inggris dengan lebih dari 3.300 pekerja melakukan uji coba empat hari kerja dan tiga hari libur. Hasilnya, 95% perusahaan melihat produktivitas karyawan justru tetap bahkan cenderung meningkat.
Sementara sejak 2016, Amazon bahkan telah menerapkan empat hari kerja atau 30 jam kerja seminggu untuk beberapa grup. Sebagai imbalan atas jadwal yang lebih fleksibel dan pengurangan jam kerja, karyawan menyetujui pemotongan gaji sebesar 25%, tetapi dapat mempertahankan semua tunjangan karyawan.
Lalu apakah ada keuntungan dari penerapan kebijakan empat hari kerja ini? Seperti yang dilansir dari laman The Balance Money, bagi seorang karyawan, memiliki jam kerja sebanyak 30 jam atau 32 jam seminggu mungkin tampak seperti mimpi yang menjadi kenyataan, terutama jika tetap menerima gaji yang sama dengan yang didapatkan ketika bekerja 40 jam dalam seminggu.
Mungkin empat hari kerja membuat para karyawan harus sangat efisien untuk menyelesaikan semua pekerjaan dalam waktu yang lebih sedikit. Akan tetapi, para karyawan justru mendapatkan delapan jam lebih banyak setiap minggu untuk berlibur.
Baca Juga:
Secara keseluruhan, efeknya biasanya kesehatan fisik dan mental karyawan yang lebih baik, dan pekerja mendapat work life balance yang lebih baik.
Namun, tetap ada sisi negatifnya dari penerapan 30 jam kerja ini. Efek negatifnya mungkin pekerja harus memadatkan semua pekerjaan pada jam kerja yang lebih sedikit.
Kondisi tersebut mungkin justru dapat meningkatkan stres di tempat kerja. Beberapa pekerja mungkin harus bekerja lebih lama untuk menyelesaikan semua pekerjaannya.
Namun, jika pengurangan jam kerja diiringi dengan pengurangan gaji, mungkin lebih banyak orang yang tidak akan menyetujui kebijakan tersebut.
Kelebihan kebijakan ini untuk perusahaan yaitu mereka memiliki pekerja yang jauh lebih bahagia. Minggu kerja juga bisa jadi lebih singkat sehingga akan lebih mudah untuk membuat pekerja tetap terlibat ketika mereka sedang bekerja.
Beberapa perusahaan juga melaporkan bahwa karyawan jadi lebih produktif dan efisien dengan minggu kerja yang lebih singkat. Tidak hanya itu, risiko cedera yang dapat terjadi ketika orang bekerja lebih dari 12 jam per hari juga mampu diturunkan.
Akan tetapi, bagi banyak perusahaan, karyawan justru tidak akan bisa menyelesaikan jumlah pekerjaan yangs ama dalam waktu yang jauh lebih sedikit. Produktivitas, kualitas, atau keduanya bisa terganggu.
Itu tadi penjelasan mengenai pro dan kontra kebijakan 4 hari kerja dalam seminggu. Apakah Anda menyetujui kebijakan tersebut?
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Justina Nur Landhiani pada 13 Oct 2022