Rabu, 27 Juli 2022 18:29 WIB
Penulis:Susilawati
PALEMBANG, WongKito.co, - Unit bisnis Pertamina Group yang ada di Kota Palembang konsisten menjalankan program Corporate Social Responsibility (CSR) dalam empat pilar yakni Pertamina Cerdas, Pertamina Sehat, Pertamina Berdikari dan Pertamina Hijau.
Hal itu disampaikan Area Manager Communication, Relations & CSR PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) Refinery Unit III Plaju (Kilang Pertamina Plaju) Siti Rachmi Indahsari pada kesempatan Silaturahmi dan Rapat Koordinasi Forum Tanggung Jawab Sosial & Lingkungan (TJSL) kemarin (26/07/2022) di Gedung Ogan, Komperta Plaju.
“Apa yang sudah kami lakukan, mungkin terlihat kecil, tapi yakinlah, ini bentuk dan wujud kepedulian kami terhadap Kota Palembang, khususnya wilayah kerja ring 1,” ujar Rachmi yang juga Koordinator Bidang Perekonomian Forum TJSL Kota Palembang.
Baca Juga :
Kepala Bappeda yang juga merupakan Ketua Forum TJSL Kota Palembang, Ir. H. Harrey Hadi, M.S. mengapresiasi dukungan penuh Kilang Pertamina Plaju yang telah bertindak sebagai tuan rumah pelaksana sekaligus memfasilitasi silaturahmi yang digelar tiga bulan sekali ini.
"Terimakasih kepada Kilang Pertamina Plaju yang telah memfasilitasi forum hari ini, pertemuan ini tidak lain untuk menjalin hubungan baik antara Pemkot dan Forum TJSL," ujar Harrey.
Adapun unit bisnis Pertamina Group yang beroperasi di Kota Palembang yakni Kilang Pertamina Plaju, PT Pertamina Patra Niaga Region Sumbagsel, Pertamina Gas Operation South Sumatera Area, dan PGN Area Palembang.
Sementara itu dalam sesi talkshow, Akademisi dari Universitas Sriwijaya (Unsri), Prof. Dr. Alfitri selaku Keynote Speaker memaparkan paradigma baru dalam implementasi CSR/TJSL yang selayaknya diadaptasi oleh perusahaan masa kini.
Menurut Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) itu, CSR perlu dipandang sebagai sebuah konsep dimana perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dan lingkungan dalam operasi bisnis mereka, serta dalam interaksi mereka dengan para pemangku kepentingan secara sukarela.
“Saat ini, konsep Creating Shared Value (CSV) menjadi paradigma baru yang mengharuskan perusahaan menciptakan economic value dan social value bersama-sama,” tuturnya.
Ia memaparkan, praktik CSR ideal bagi masyarakat saat ini bukan lagi sebatas ajang filantropi, apalagi semata membangun infrastruktur. “Namun harus direncanakan secara matang dengan melihat apa yang betul-betul menjadi kebutuhan masyarakat, dimulai dari pemetaan sosial, pemetaan stakeholder (pemangku kepentingan),”
Pria yang telah mengabdi selama lebih dari 30 tahun sebagai dosen itu juga menambahkan bahwa implementasi CSR harus mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs), serta harus dievaluasi secara berkala dengan mengukur Social Return on Investment (SROI) dan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM).
Dosen yang telah mempublikasi 13 jurnal terakreditasi Scopus dan 171 akreditasi Sinta itu mencontohkan praktik dan implementasi CSR Kilang Pertamina Plaju yang aktif berkolaborasi dengan berbagai elemen dalam kerangka komunikasi Pentahelix, yakni pelaku usaha, pemerintah, akademisi, komunitas masyarakat dan media.
Ia juga berpesan agar seluruh pihak dapat menjaga stabilitas Kilang Pertamina Plaju. “Stabilitas operasional Kilang Pertamina Plaju sebagai objek vital nasional jangan diganggu,” ujarnya.
Lebih lanjut Rachmi mengatakan, Kilang Pertamina Plaju dalam mengimplementasikan CSR fokus dalam memberdayakan masyarakat dan membuat mereka berdikari. "Alih-alih memberi ikan, kita memberi kail," tuturnya.
Berbagai UMKM yang dibina oleh Kilang Pertamina Plaju, perlahan tapi pasti, didorong naik kelas. Begitupun aktor local hero di sekitar perusahaan, mereka diberi ruang untuk berkreasi dengan mengadaptasi CSV di lingkungan masing-masing.
"Kami ingin berbuat yang terbaik dengan mengimplementasikan praktik terbaik CSR di masyarakat, tentu tidak lepas dari kolaborasi dan dukungan berbagai pihak, termasuk dalam hal ini unsur Pemerintah Kota," katanya.