skincare
Kamis, 16 Februari 2023 07:33 WIB
Penulis:Nila Ertina
JAKARTA - Data Euromonitor menunjukkan pada tahun 2022, pasar kosmetik Indonesia ditaksir mencapai US$8,46 miliar setara Rp128,5 triliun (asumsi kurs Jisdor 15 Februari 2023 sebesar Rp15.194 per dolar AS), atau setara Rp467 ribu per kapita.
Pasar kosmetik pun diprediksi terus tumbuh mendekati angka dua digit secara rata-rata pertumbuhan tahunan atau CAGR.
Setidaknya ada tiga upside risk yang akan mendorong pertumbuhan industri kecantikan.
Pertama; Indonesia memiliki populasi besar sekitar 275 juta jiwa (data BPS per Juni 2022) di mana proporsi penduduk usia muda yang sangat besar dengan usia rata-rata 27 tahun.
Kedua; pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cukup baik dalam menopang aktivitas industri.
Ketiga; media sosial yang turut berkontribusi besar.
Baca Juga:
Sayangnya pemain lokal masih belum merdeka di tengah ceruk pasar yang bergitu besar ini. Akar masalahnya, mayoritas (70%) bahan baku masih sangat ketergantungan impor, setidaknya itu yang diakui Perhimpunan Kosmetik Indonesia (Perkosmi).
Sepanjang 2022 lalu nilai impor produk dan bahan baku kosmetik Indonesia tembus Rp21,04 triliun, menurut data BPS. Tercatat ada 10 jenis produk ataupun bahan baku kosmetik dengan nilai impor terbesar dengan nilai total mencapai Rp7,47 triliun atau setara 35,5% dari total impor produk dan bahan baku kosmetik. Apa saja? Berikut daftar lengkapnya.
Sumber: Data BPS, Diolah
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Yosi Winosa pada 15 Feb 2023