Rabu, 01 Oktober 2025 21:12 WIB
Penulis:Nila Ertina
PALEMBANG, WongKito.co – Pimpinan Wilayah Muslimat Nahdlatul Ulama (PW Muslimat NU) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) menyantuni anak yatim yang berlangsung di Auditorium Perpustakaan Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang, Minggu (28/9/2025).
Kegiatan tersebut, dihadiri Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat NU, Dr. (H.C.) Hj. Khofifah Indar Parawansa, M.Si., serta diikuti jajaran pengurus PW Muslimat NU Sumsel, pengurus cabang dari berbagai daerah, pengurus ranting, dan anak-anak yatim dari panti asuhan binaan Muslimat NU.
Santunan tersebut digelar sebagai bentuk kepedulian dan pengabdian Muslimat NU kepada masyarakat, khususnya anak-anak yatim. Santunan diberikan tidak hanya sebagai bantuan materi, tetapi juga sebagai ungkapan kasih sayang dan perhatian agar mereka tetap memiliki semangat dalam menapaki kehidupan.
Baca Juga:
Khofifah mengungkapkan Muslimat NU, selalu berkomitmen hadir di tengah masyarakat melalui program yang berorientasi pada kebermanfaatan.
Ia menegaskan bahwa santunan anak yatim ini bukan sekadar rutinitas, melainkan bagian dari panggilan moral dan spiritual.
Dalam kesempatan itu, Khofifah juga menyampaikan tausiyah dengan mengutip sabda Rasulullah ﷺ:
مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ
“Barang siapa menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim)
Ia juga mengingatkan dengan pepatah Arab: “Al Ajru ‘ala Qadri Masyaqqah” (الأجر على قدر المشقة), yang bermakna “Pahala sebanding dengan tingkat kesulitan yang dihadapi.”
“Semakin jauh jarak yang ditempuh insyaAllah pahalanya makin banyak. Barang siapa yang meniatkan diri dan melangkahkan kaki untuk menyampaikan ilmu, semoga Allah mudahkan segala urusannya,” ujar Khofifah.
Menurutnya, pesan dari hadis tersebut menjadi pengingat bahwa peringatan Maulid Nabi bukan sekadar perayaan seremonial, melainkan momentum untuk meneladani Rasulullah SAW dengan memperbanyak menuntut ilmu, menghidupkan majelis ilmu, serta menebarkan nilai kasih sayang dan persatuan di tengah masyarakat.
Baca Juga:
Acara kemudian ditutup dengan pembacaan sholawat bersama dan doa, yang diikuti dengan pembagian santunan kepada anak-anak yatim. Suasana berlangsung khidmat dan penuh haru. Anak-anak yatim tampak bahagia, bahkan beberapa dengan polos menceritakan cita-cita mereka kepada para pengurus yang hadir.
PW Muslimat NU Sumatera Selatan berharap kegiatan ini tidak hanya menjadi agenda seremonial, tetapi juga menginspirasi seluruh kader dan masyarakat untuk terus menumbuhkan budaya berbagi dan peduli kepada mereka yang membutuhkan. Dengan demikian, nilai solidaritas, kasih sayang, dan persaudaraan dapat terjaga serta diwariskan kepada generasi mendatang.(*)