Jumat, 28 Juli 2023 18:52 WIB
Penulis:admin
Editor:admin
PARIS, WONGKITO.CO - Produsen mobil listrik Eropa mulai khawatir dengan ekspansi mobil listrik Tiongkok, salah satunya Renault pabrikan mobil asal Prancis yang resah atas mobil listrik buatan Tiongkok.
Guna menyaingi ekspansi tersebut, Renault akan memangkas biaya produksi mobil listrik hingga 40 persen, agar dapat bersaing dengan mobil buatan Tiongkok. Jumat, 28 juli 2023
Thierry Pieton selaku kepala keuangan menyebutkan cara paling mumpuni untuk melawan persaingan harga dengan pabrikan China adalah dengan memotong biaya pengembangan dan produksinya sendiri.
Pemangkasan biaya produksi tersebut ditargetkan akan dimulai pada 2027 dan seterusnya. Luca de Meo, Kepala Eksekutif, menyebutkan pihaknya akan mulai mengeksplorasi biaya produksi yang jauh lebih rendah mulai paruh kedua tahun ini yang disertai dengan penurunan biaya bahan baku.
Baca juga
Menghadirkan kendaraan listrik yang terjangkau telah menjadi prioritas bagi pembuat mobil di seluruh dunia. Hal tersebut mengingat adanya peralihan ke cara berkendara yang lebih bersih namun memerlukan biaya yang tinggi terutama karena biaya baterai.
Pabrikan Cina seperti BYD dan SAIC sebelumnya telah banyak berinvestasi dalam mengatasi masalah tersebut. Kedua produsen asal China tersebut menggunakan biaya tenaga kerja yang lebih rendah dan pemasok baterai lokal untuk memulai persaingan lebih awal dari produsen lainnya.
Pada tahun 2022, produsen mobil asal China memiliki 9 persen pangsa pasar kendaraan listrik di Eropa. Angka tersebut hampir dua kali lipat angka tahun sebelumnya, dan kecepatan pertumbuhan disebut konsultan Inovev semakin meningkat.
Seperti pembuat kendaraan listrik, Renault juga menghadapi tekanan yang meningkat dari rival asal Amerika Serikat, Tesla, yang telah lebih dahulu memangkas harga beberapa kali tahun ini meskipun pemangkasan tersebut memotong margin labanya.
Reuters melaporkan, peneliti Jato Dynamics menyebutkan, Tesla dan MG SAIC adalah pemenang pangsa pasar terbesar di Eropa selama paruh pertama tahun ini.
Baca juga
Carlos Tavares, CEO Stellantis, memperingatkan bahwa persaingan dengan pabrikan China akan sangat brutal. Tavares menyebutkan pabrikan mobil Barat perlu memakai cara yang sama dengan saingan mereka di China. Perusahaan yang membawahi 14 merek mobil tersebut menyebutkan perusahaan harus mencari suku cadang di negara-negara berbiaya lebih rendah dan menjalin kemitraan dengan pemasok baterai yang menawarkan kombinasi energi, biaya, dan kualitas terbaik.
Namun langkah berbeda diambil oleh Mercedes-Benz yang tidak ingin terlibat dengan perang harga dengan perusahaan asal China. Sedangkan Volkswagen berencana membangun model baru dengan mitra China dan berpotensi membuat merek lokal bersama
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Bintang Surya Laksana pada 28 Jul 2023