Rupiah Berpotensi Menguat, Diiringi Katalis Positif

Rabu, 23 Februari 2022 10:26 WIB

Penulis:Redaksi Wongkito

Cash Pooling Mandiri .jpg
Karyawan memindahkan tumpukan uang rupiah di cash pooling Bank Mandiri, Jakarta, Jum'at, 21 Januari 2022. (Foto: Ismail Pohan/TrenAsia)

JAKARTA - Nilai tukar rupiah (kurs rupiah) berpotensi mengalami penguatan pada aktivitas perdagangan pasar uang Rabu, 23 Januari 2022, di rentang harga Rp14.330 - Rp14.380 per dolar AS (Amerika Serikat).

Ariston Tjendra Analis Keuangan mengatakan, pergerakan rupiah diiringi katalis positif dari sentimen pasa keuangan yang lebih positif terhadap aset beresiko pagi ini, serta pembukaan indeks saham Asia yang menguat pada Rabu, 23 Februari 2022.

"NATO membalas dekrit yang dikeluarkan Putin dengan sanksi ekonomi dan belum ke arah perlawanan militer. Ini mungkin yang sedikit meredakan kekhawatiran pasar terhadap potensi perang," ujar Ariston pada TrenAsia.com, Rabu, 23 Februari 2022.

Baca Juga :

Kemudian, penurunan kasus COVID19 secara global seperti AS dan Inggris yang telah membebaskan masyarakatnya untuk beraktivitas tanpa menggunakan masker, sehingga berpotensi mendorong aktivitas ekonomi yang semakin baik, hal ini dapat menjadi sentimen positif bagi aset beresiko seperti rupiah.

Di sisi lain, katalis negatif datang dari konflik Rusia dan Ukraina yang masih menjadi kekhawatiran pelaku pasar, melihat masih adanya potensi ketegangan yang semakin tinggi dan berpotensi terjadinya perang, dan mampu memberikan tekanan bagi nilai tukar rupiah.

Selain itu, kasus COVID19 di Indonesia yang mulai melambung kembali, berpotensi menambah tekanan nilai rupiah sebagai aset beresiko.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Merina pada 23 Feb 2022