Saatnya Perkuat Branding Wastra Nasional ke Panggung Dunia

PALEMBANG, WongKito.co - Ketua Umum Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas), Selvi Ananda Gibran Rakabuming mengajak seluruh pihak memperkuat branding wastra Indonesia di mata dunia dengan memanfaatkan era digital saat ini. Hal ini disampaikannya dalam kegiatan Swarna Songket Nusantara 2025 di Palembang, Jumat (01/08/2025) malam.

"Kekayaan tradisional sudah layak kita kenalkan pada dunia. Kita memiliki kekayaan dengan keunikan masing-masing. Dengan dunia digital sekarang, kita akan makin mudah mengenalkan kekayaan kain tradisional," katanya.

Selvi mengakui bahwa UMKM perajin, terutama kain songket, sudah banyak sekali melakukan inovasi. Hal ini terlihat dari tampilan kain jumputan yang dikombinasikan dengan songket, ada juga batik dikombinasikan dengan songket, dan banyak lagi yang lain. 

Ia berharap melalui kegiatan-kegiatan semacam ini yang diteruskan ke generasi-generasi muda akan semakin membuat kain songket dikenal dan membanggakan. Selvi juga memuji inovasi dan kreasi para desainer terkenal yang telah mengeksplorasi kain-kain Indonesia menjadi produk yang luar biasa.

• Update Harga Bahan Pangan: Bawang Merah Melejit, Cabai Burung Stabil
• Sukkhacitta, Fashion Lokal Berdampak Bagi Bumi dan Perempuan Desa
• Microsoft Ungkap 40 Pekerjaan yang Rentan Digantikan AI

Menurutnya, ide-ide seperti itu memang dibutuhkan. Ditambah kerja sama yang kompak tentu akan semakin banyak ide dan kreativitas yang akan dilahirkan. Apalagi Indonesia memiliki kekayaan kain tradisional yang sangat luar biasa.

Bukan hanya batik dan songket, namun ada juga ulos, lurik, dan banyak lagi lainnya yang memiliki keunikan dan kekhasan masing-masing. Apalagi di Sumsel dengan 17 kabupaten/kota tentunya memiliki motif dan makna berbeda satu dengan lainnya.

"Kita bersyukur ini kekayaan yang luar biasa. Warisan budaya ini bukan beban tapi justru merupakan identitas kita," ujarnya.

Lebih lanjut, diharapkannya kain songket di masa mendatang tidak hanya dikenakan saat acara-acara adat atau formal saja. Namun, bisa diterapkan dalam berkegiatan sehari-hari semisal di kantor maupun di sekolah-sekolah. (*)