Smartphone
Jumat, 11 Oktober 2024 09:00 WIB
Penulis:Nila Ertina
SEDANG diet tapi ingin sarapan yang tidak menganggu perjuangan menurunkan berat badan.
Sebuah studi baru-baru ini menunjukkan bahwa memilih roti panggang atau telur tergantung pada jenis kelamin. Para peneliti menemukan bahwa saat harus mencerna makanan setelah berpuasa selama berjam-jam, laki-laki merespons karbohidrat lebih baik, sementara perempuan mengelola lemak lebih efektif.
Mengutip medicaldaily, dengan menggunakan model matematika, para peneliti dari University of Waterloo meneliti bagaimana metabolisme laki-laki dan perempuan merespons nutrisi sarapan.
Baca Juga:
Hasil yang dipublikasikan dalam jurnal Computers in Biology and Medicine mengungkapkan bahwa laki-laki biasanya lebih efisien dalam mengolah makanan yang mengandung banyak karbohidrat, seperti gandum dan biji-bijian, sementara perempuan lebih baik dalam mencerna makanan yang mengandung lebih banyak lipid atau lemak, dalam kondisi yang sama setelah berpuasa.
"Karena perempuan memiliki lebih banyak lemak tubuh daripada laki-laki, Anda mungkin berpikir bahwa mereka akan membakar lebih sedikit lemak untuk energi, tetapi ternyata tidak. Hasil model menunjukkan bahwa wanita menyimpan lebih banyak lemak segera setelah makan tetapi juga membakar lebih banyak lemak selama berpuasa," kata Anita Layton, yang memimpin studi tersebut dalam rilis berita.
Studi ini menyoroti bagaimana laki-laki dan perempuan merespons secara berbeda terhadap rencana makan dengan jumlah kalori yang sama, menawarkan wawasan berharga bagi mereka yang ingin menurunkan berat badan.
"Jika Anda melihat dua piring dengan jenis makanan yang berbeda tetapi keduanya memiliki jumlah kalori yang sama, jika Anda memilih makanan yang dapat dimetabolisme tubuh Anda dengan lebih efisien, maka Anda cenderung akan menurunkan berat badan," kata Layton.
Baca Juga:
Para peneliti juga mencatat bahwa perbedaan metabolisme terkait jenis kelamin lebih jelas selama puasa jangka pendek.
"Gaya hidup merupakan faktor besar dalam kesehatan kita secara keseluruhan. Kita menjalani kehidupan yang sibuk, jadi penting untuk memahami bagaimana keputusan yang tampaknya tidak penting, seperti apa yang akan kita makan untuk sarapan, dapat memengaruhi kesehatan dan tingkat energi kita. Baik mencoba menurunkan berat badan, mempertahankan berat badan, atau sekadar menjaga energi Anda, memahami dampak diet Anda terhadap metabolisme Anda adalah penting," kata Stéphanie Abo, penulis utama studi tersebut.
Para peneliti berencana untuk memperluas studi mereka untuk membangun model yang lebih rinci, untuk melihat bagaimana faktor-faktor seperti usia, berat badan, dan tahap siklus menstruasi memengaruhi cara tubuh menggunakan energi.(*)