Palembang
Jumat, 08 September 2023 12:29 WIB
Penulis:Nila Ertina
PALEMBANG, WongKito.co - Sebanyak 24 guru besar Universitas Sriwijaya (Unsri) serentak dikukuh menjadi sejarah kampus tersebut.
Rektor Unsri, Prof. Dr. Ir. H. Anis Saggaff, MSCE, IPU, MKU ASEAN Eng. APEC Eng mengukuhkan 24 guru besar dalam dua sesi upacara pengukuhan yang dilaksanakan di Gedung Auditorium Unsri kampus Indralaya.
Sesi pertama, Senin, 4 September 2023 mengukuhkan 13 orang guru besar antara lain dari Fakultas Kedokteran satu orang, Fakultas Teknik tujuh orang, Fakultas Kesehatan Masyarakat tiga orang, Fakultas Pertanian dua orang.
Sesi kedua Selasa, 5 September 2023 mengukuhkan 11 orang guru besar antara lain Fakultas ekonomi satu orang, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan tiga orang, Fakultas Mipa lima orang, Fakultas Ilkom dua orang.
Baca Juga:
Dihadapan para undangan Rektor Universitas Sriwijaya (Unsri), menyampaikan bahwa pengukuhan terbanyak kali ini merupakan suatu prestasi yang membanggakan dan membahagiakan kita semua.
“Universitas Sriwijaya telah mencapai satu prestasi gemilang yang luar biasa. Dalam kurun waktu 8 bulan telah memproses guru besar sebanyak 30 orang. Insyaallah dalam waktu dekat ini akan menyusul 10 guru besar yang baru. Tinggal menunggu SK menteri, sehingga Universitas Sriwijaya akan mendapatkan 40 guru besar," kata dia mengutip situs unsri.ac.id.
Menurut Anis, penambahan guru besar kali ini cukup signifikan, apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya yang hanya dua hingga empat guru besar saja pertahun.
Penambahan guru besar yang signifikan ini dipengaruhi oleh faktor internal yang dilakukan dengan mengadakan workshop dan pendampingan yang mengundang semua dosen yang berpotensi untuk menjadi guru besar, serta perbaikan proses administrasi dan pengurusan nilai angka kredit (PAK). Faktor eksternal dengan adanya Permen Pan No. 1 Tahun 2023 yang sangat memacu dosen untuk segera mengusulkan kenaikan pangkat jabatan guru besar,” ujar dia.
Rektor juga menyampaikan, pada saat ini masih ada 450 lebih dosen Unsri yang bergelar doktor dan lektor kepala.
Sementara dosen yang berhasil lolos diusulkan dalam percepatan 57 orang, 30 orang sudah keluar SK, dua orang sudah dikukuhkan pada bulan April, 13 orang dikukuhkan, Senin (4/9/2023), 11 orang dikukuhkan Selasa (5/9/2023), baru keluar SK Minggu lalu empat orang.
“Insyaallah nanti akan ada sesi ketiga. Yang menunggu turunnya SK 10 orang. Sedang revisi enam orang, ditunda karena harus menambah Kum dan syarat khusus sebanyak 11 orang. Dari proses percepatan ini saya mengucapkan beribu-ribu terimakasih kepada tim yang telah bekerja siang-malam hingga subuh yang berhasil meloloskan sebanyak 81 persen dari usulan.
Kalau kita melihat Jumlah 450-an dosen yang berpotensi untuk pengusulan guru besar, maka 57 itu masih sedikit, baru 13 persen. Masih ada 400-an lagi potensi yang rata-rata terkendala pada syarat khusus. Gerakan ini seharusnya diteruskan dan saya mengajak civitas akademika khususnya dosen yang punya potensi untuk guru besar untuk segera mengurus persyaratan khusus tersebut berupa publikasi jurnal internasional.
Baca Juga:
Ini adalah salah satu indikator yang penting bagi universitas dalam proses perubahan Unsridari Badan Layanan Umum (BLU) menjadi PTN berbahan hukum.
Ia menyebutkan bahwa guru besar merupakan suatu capaian posisi akademik yang tertinggi bagi dosen di perguruan tinggi, karena tidak mudah untuk mendapatkannya. Banyak syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi, banyak tahapan yang harus di lalui. Mulai dari seleksi, penulisan, reputasi tempat penulisan, tidak ada fake, tidak ada plagiat, serta hampir setiap tahun meningkat persyaratannya.
Rektor menyampaikan ucapan selamat kepada para guru besar yang dikukuhkan dan berharap dapat menjadi contoh para dosen Unsri yang saat ini sudah layak untuk menjadi guru besar.(*)
16 jam yang lalu