Minggu, 18 Juni 2023 19:07 WIB
Penulis:Susilawati
JAKARTA - Kemajuan teknologi dengan adanya media sosial tentu membuat orang saling terhubung satu sama lain. Media sosial tidak hanya membuat banyak orang terhubung tapi juga menciptakan berbagai sosok influencer, atau orang berpengaruh.
Banyak orang yang saat ini ingin menjadi social media influencer. Hal ini karena seorang influencer sering mendapatkan tawaran kerja sama dengan berbagai brand yang mampu memberikan bayaran yang layak kepada influencer tersebut.
Meski sering dianggap menguntungkan, menjadi influencer juga memiliki risiko tersendiri yang terkadang luput dari pandangan orang lain. Simak penjelasan berikut ini untuk mengetahui lebih dalam soal risiko menjadi influencer.
Baca juga :
Menjadi seorang influencer tentu memiliki potensi keuntungan yang cukup besar. Tidak hanya keuntungan soal uang, tapi juga popularitas dan pengaruhnya.
Akan tetapi, menjadi influencer ternyata juga memicu munculnya beberapa risiko, seperti berikut ini.
Seperti yang telah Anda ketahui, influencer sering dijadikan sebagai KOL atau key opinion leader. Hal itu membuat sosok influencer memiliki pengaruh yang cukup kuat untuk memengaruhi keputusan para followersnya termasuk soal pendapat yang ia utarakan.
Oleh karena itu, influencer harus bertanggung jawab terhadap apapun yang mereka katakan. Hal ini karena perkataan mereka juga bisa mempengaruhi orang lain dan jika berbahaya maka reputasi influencer bisa menurun yang akhirnya terkena cancel culture, penurunan jumlah pengikut, bahkan kehilangan sponsor.
Pada umumnya influencer memperoleh pendapatan dari kolaborasi dengan brand, sponsor, iklan, atau mendapatkan endorsement. Akan tetapi, pendapatan tersebut bisa jadi tidak stabil dan sulit diprediksi.
Jika sepi job, maka mungkin influencer juga akan mengalami penurunan pendapatan atau tidak ada proyek baru. Oleh karena itu, influencer juga penting untuk selalu memiliki rencana keuangan yang matang dan sumber pendapatan alternatif.
Seperti layaknya seorang selebriti atau artis, menjadi influencer juga akan membuat sosok Anda jadi lebih dikenal banyak orang. Itu artinya, privasi Anda menjadi terbatas dan Anda tetap perlu menjaga sikap ketika ada di tempat umum agar tidak menyakiti followers atau orang lainnya yang akhirnya justru menurunkan reputasi Anda.
Selain itu, influencer juga rentan terkena hate comment di setiap platform media sosialnya. Jika dibiarkan terus menerus, influencer bisa rentan terkena burn out atau bahkan stres.
Banyak orang mengira menjadi influencer itu menyenangkan karena bisa bekerja secara fleksibel, tampak glamor, dan memiliki pendapatan yang fantastis. Akan tetapi hal yang tidak terlihat dari luar adalah bagaimana influencer harus berpikir dan melakukan brainstorming ide untuk membuat konten hingga proses membuat konten itu sendiri yang cukup menyita waktu.
Seolah tidak cukup hanya di situ saja, influencer juga dituntut untuk selalu up to date dengan isu terkini agar mampu menjaga momentum sehingga engagement followers terhadap kontennya tetap terjaga.
Hal ini tidak hanya membuat stres tapi juga berdampak pada segi kesehatan influencer. Selain itu, karena influencer pada umumnya tidak direkrut oleh suatu pihak seperti pekerja kantoran pada umumnya, mereka tentu harus mengalokasikan dana untuk biaya asuransi kesehatan sendiri.
Anda tentu mengetahui ada banyak sekali influencer yang sekarang sedang tren. Bahkan, influencer yang ada di setiap platform juga berbeda, mulai dari Instagram, YouTube, Twitter, hingga TikTok.
Tidak mengherankan jika influencer harus selalu berusaha keras agar bisa tetap unik, menghasilkan konten yang relate dengan followers, dan mampu menonjol di antara influencer dengan niche yang sama.
Itu tadi beberapa risiko yang harus dipertimbangkan sebelum Anda tertarik menjadi influencer. Apakah Anda masih ingin mencobanya?
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Justina Nur Landhiani pada 18 Jun 2023