BRI
Selasa, 26 November 2024 12:12 WIB
Penulis:Redaksi Wongkito
Editor:Redaksi Wongkito
JAKARTA - Polda Metro Jaya resmi menangkap Alwin Jabarti Kiemas (AJ) atas dugaan keterlibatan dalam jaringan judi online (judol).
"Kami jawab, benar (itu Alwin Jabarati alias AJ). Cukup ya, terima kasih," ujar Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra kala memberikan konferensi pers di Jakarta, Senin sore, 25 November 2024.
Menurut Kapolda Metro Jaya, AJ memiliki peran strategis sebagai pihak yang memfilter dan memverifikasi situs judi online agar tetap aktif dan tidak terblokir. Ia diduga direkrut oleh Zulkarnaen Apriliantony alias Tony Tomang, Komisaris PT Hotel Indonesia Natour (HIN), yang bertindak sebagai koordinator jaringan.
Tony Tomang disebut mengorganisasi para tersangka, termasuk AJ, untuk memastikan kelangsungan operasional situs-situs judi tersebut. Polisi terus menyelidiki kasus ini untuk membongkar lebih dalam struktur jaringan dan pihak-pihak lain yang terlibat.
Baca Juga:
Ketua DPP PDI-P Bidang Hukum Nasional, Ronny Talapessy, membantah klaim yang menyebut Alwin Jabarti Kiemas, tersangka kasus judi online, memiliki hubungan keluarga dengan Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri.
“Yang bersangkutan bukan keluarga dan juga bukan kader PDI Perjuangan, kami akan melaporkan akun media sosial yang sengaja menyebarkan kesimpulan tendensius bahwa Alwin ini adalah keponakan dan kader PDI Perjuangan.”
Isu ini kembali mengemuka setelah unggahan akun X @PartaiSocmed pada tanggal 24 November 2024 yang mengklaim Alwin merupakan keponakan Megawati berdasarkan sebuah foto dari Instagram Rano Karno, calon Gubernur Jakarta yang diusung PDIP.
"Baik Alwin Jabarti Kiemas maupun Zulkarnaen Apriliantony sama-sama punya hubungan dekat dengan PDIP. AJK jelas-jelas adalah keponakan Ketum PDIP Megawati dan Tony adalah bagian dari Timses PDIP dalam pilpres 2024 dan entah mengapa fotonya di Pilkada di delete oleh Rano Karno," tulis akun X @PartaiSocmed, pada Minggu (24/11/2024).
Juru Bicara PDIP, Chico Hakim, segera menanggapi unggahan tersebut. Menurut Chico pengungkapan kasus Alwin di masa tenang Pilkada 2024 menimbulkan kecurigaan adanya agenda politik tertentu.
Menurutnya, kasus ini berpotensi digunakan untuk menjatuhkan citra partai menjelang pemilihan gubernur, terutama karena melibatkan figur-figur yang terkait secara tidak langsung dengan PDIP.
Baca Juga:
Chico menambahkan kasus ini seperti dirancang untuk menjadi alat politisasi hukum demi kepentingan tertentu. Bagi Chico hal ini berbahaya bagi demokrasi. "Kasus Alwin Jabarti Kiemas yang baru diungkap pada masa tenang setelah ditahan sebulan sebelumnya adalah contoh nyata politisasi hukum," ujar Chico.
PDIP menyerukan agar proses hukum dilakukan secara adil dan transparan tanpa intervensi politik. Chico juga menekankan pentingnya penegakan hukum yang berfokus pada aktor utama di balik jaringan judi online.
Profil
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Muhammad Imam Hatami pada 26 Nov 2024