Smesco Targetkan Hingga 2023, 158 Ribu UMKM Terdigitalisasi

Jumat, 27 Agustus 2021 07:55 WIB

Penulis:Redaksi Wongkito

Pengunjung melihat produk kerajinan pernak pernik di stan UMKM pada pameran In Store Promotion Kementerian Perdagangan di Atrium Mal Kota Kasablanka, Jakarta, Rabu, 18 November 2020. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia

JAKARTA, WongKito.co  - Era revolusi industri 4.0 membuat semua sektor harus terintegrasi dengan digitalisasi, karena itu Small and Medium Enterprises and Cooperatives (Smesco) menargetkan 158.000 usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) bakal terdigitalisasi.

Direktur Utama Smesco Indonesia Leonard Theosabrata mengatakan target digitalisasi UMKM itu akan diwujudkan hingga tahun 2023.

“Dalam kurun waktu tersebut akan terbentuk sebuah ekosistem UMKM Smesco yang memiliki kekuatan ekonomi digital unggul,” ujar dia dalam konferensi pers secara virtual bersama Kementerian Koperasi dan UKM, demikian melansir TrenAsia.com, jejaring WongKito.co, Kamis, 26 Agustus 2021.

Lebih lanjut, dia menyampaikan bahwa pandemi COVID-19 telah menjadi momentum perubahan langgam bisnis di Indonesia.

Perubahan tersebut ditandai dengan beralihnya bisnis offline menuju bisnis digital yang dikenal juga sebagai fenomena kewirausahaan digital.

Sektor UMKM yang menjadi pilar terpenting bagi ekosistem ekonomi nasional dinyatakan menjadi kelompok usaha yang melakukan peralihan cara berbisnis begitu cepat menuju bisnis digital.

Pelaku UMKM menguasai struktur usaha di Indonesia, mencapai 99% dari total pelaku usaha. Sektor ini telah berkontribusi 60% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional dan 97% terhadap penyerapan tenaga kerja yang terdampak pandemi.

Leonard memaparkan bahwa Smesco Indonesia memetakan pertumbuhan platform digital seperti e-commerce, ride hailing, dan pembayaran digital, telah membawa Indonesia menjadi negara dengan ekonomi digital terbesar dan tercepat di ASEAN kurun dua tahun ini.

Diperkirakan pada tahun 2025 nilai ekonomi digital Indonesia mampu mencapai lebih dari US$130 miliar.

Potensi besar ini disebut akan dimanfaatkan Smesco memperluas akses pasar digital guna memperbaiki kesenjangan digital antar wilayah terutama bagi pelaku usaha mikro.

“Smesco telah menuntaskan lima pilar pendekatan percepatan pemulihan ekonomi mikro yakni; platform digital untuk menjangkau pelanggan, platform digital untuk menjangkau pemasok, platform digital untuk back office, platform digital untuk analitic data dan platform digital untuk logistik,” tutur Leonard.

Keberadaan UMKM tersebut akan didukung dengan tujuh fasilitas layanan usaha, yakni Pusat Wastra Nusantara, Xpora, Fulfillment Center, Smesco Hub Timur, Smesco Labo, Pusat Layanan UKM dan Siren.id atau sebuah platform dropship dan re-seller yang dapat dimanfaatkan untuk membantu pemasaran produk UMKM.

Selanjutnya, ia menerangkan bahwa terciptanya sinergi antara UMKM, pemerintah dan para pemangku kepentingan lainnya bisa dipastikan membuat proses transformasi digital UMKM akan dapat berjalan sempurna. Sehingga, target pemerintah untuk memperbanyak UMKM berbasis digital dapat segera terwujud.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Sukirno pada 27 Aug 2021