Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Capai 5,17%

Sabtu, 12 Agustus 2023 19:12 WIB

Penulis:Susilawati

Menkeu: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Capai 5,17%
Menkeu: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Capai 5,17% (YouTube/Kemenkeu)

JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan di tengah pelemahan ekonomi negara-negara lain akibat situasi global, Indonesia mampu melanjutkan tren pertumbuhan ekonomi di atas 5% selama tujuh triwulan berturut-turut. Per Juli 2023 pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,17%.

Dalam konferensi pers APBN KiTa pada Jum’at, 11 Agustus 2023, Sri Mulyani menyebut angka ini bahkan melampaui prediksi para analis pasar. 

“ini di atas ekspektasi para analis pasar yang memprediksikan perekonomian Indonesia akan tetap tumbuh namun tidak setinggi di 5,17%. Ini artinya cukup baik,” terangnya. 

Menkeu menyoroti berbagai faktor yang menjadi kontributor penting dalam capaian pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Baca juga :

Pertama, konsumsi rumah tangga yang tumbuh tinggi hingga 5,2% (year-on-year/yoy). Perolehan tersebut merupakan salah satu wujud keberhasilan pemerintah dalam menurunkan inflasi yang akhirnya membuat daya beli masyarakat dan kepercayaan konsumen tetap terjaga.

“Inflasi yang merendah karena APBN ikut bekerja sama dengan BI untuk menjaga inflasi kita terus menurun. Ini menyebabkan daya beli masyarakat tetap terjaga atau bahkan mengguat,” paparnya. 

Selain itu, APBN juga bekerja untuk membantu masyarakat terutama yang paling rentan 40% terbawah dengan belanja-belanja bantuan sosial dan bantuan kepada masyarakat. Hal ini juga membantu meningkatkan daya beli masyarakat. 

Untuk konsumsi pemerintah sendiri turut tumbuh hingga 10,6%,

Berikutnya, investasi juga menunjukkan penguatan, yang tercermin pada pertumbuhan 4,6% year on year (yoy). 

Terkait ekspor yang terkontraksi 2,7% dan impor yang minus 3,1%, Menkeu mengatakan hal itu dipengaruhi oleh normalisasi harga komoditas dan pelemahan ekonomi global.  

Sri Mulyani menyebut meski saat ini negara memiliki kinerja ekonomi yang cukup baik, eksternal environment seperti pelemahan ekonomi global patut menjadi faktor yang harus kita waspadai. 

“Inilah yang menyebabkan eksternal environment atau lingkungan eksternal jadi faktor yang harus kita waspadai,” tandasnya. 

Pertumbuhan ekonomi nasional secara spasial atau daerah juga merata. Pulau Jawa mencatatkan pertumbuhan 5,18% yoy, Sumatra 4,9% yoy, Kalimantan 5,6%, Sulawesi 6,6%, Bali dan Nusa Tenggara 3,0%, dan Maluku Papua 6,3%.

 

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Rumpi Rahayu pada 12 Aug 2023