Kamis, 03 Februari 2022 18:33 WIB
Penulis:Redaksi Wongkito
JAKARTA - PT Bank Mega Tbk (MEGA) mencatat laba bersih tahun 2021 mencapai Rp4,01 triliun. Besaran tersebut naik 33,2 persen dibandingkan periode sebelumnya di Rp3,01 triliun.
Dilansir dari laporan keuangan, Jakarta, Kamis, 3 Februari 2022, laba bersih tersebut ditopang dengan pendapatan operasional bersih mencapai Rp4,94 triliun. Besaran tersebut melebih dari target emiten perbankan tersebut yang dipatok Rp4,31 triliun.
Selain itu, sepanjang tahun 2021 Bank Mega mencatat penyaluran kredit sebesar Rp60,68 triliun, meningkat 25,14% dibandingkan dengan tahun 2020 sebesar Rp48,49 triliun. Komposisi kredit Bank Mega didominasi terutama oleh 3 segmen kredit, yaitu kredit korporasi 65,80%, joint finance 18,03% dan kartu kredit 10,47%.
Baca Juga :
Bank Mega memetakan portofolio pembiayaan kepada debitur ke dalam 12 kategori kegiatan usaha berkelanjutan (KKUB). Sejalan dengan RAKB, Bank Mega menyalurkan kredit KKUB segmen korporasi paling besar pada Kegiatan Usaha dan/atau Kegiatan Lain yang Berwawasan Lingkungan Lainnya dengan total kredit mencapai Rp11,6 triliun, naik 19,59% dari tahun 2020 yang sebesar Rp9,7 triliun.
Perseroan juga mencatatkan kenaikan laba per saham perseroan dengan nilai penuh sebesar Rp576 juta dari Rp432 juta naik 33,3% yoy.
Bank Mega juga mencatatkan pertumbuhan pendanaan pihak ketiga (DPK) dengan presentase 24,2% yoy dari Rp79,18 triliun naik menjadi Rp98,89 triliun.
Adapun total aset yang dimiliki perseroan sebesar Rp132,87 triliun dari Rp112,20 triliun naik 18,42% yoy. Sementara itu, total liabilitas MEGA dari Rp93,99 triliun naik 21,0% menjadi Rp113,73 trilun pada kuartal IV-2021.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Merina pada 03 Feb 2022