KPK
Rabu, 03 Januari 2024 18:46 WIB
Penulis:Nila Ertina
JAKARTA - Pada tahun 2024, perekonomian Indonesia diproyeksikan akan terus tumbuh melanjutkan pertumbuhan tahun 2023, sektor logistik diprediksi menjadi penyumbang besar.
Hal itu, diungkapkan CEO Supply Chain Indonesia (SCI) Setijadi yang menyatakan sektor logistik berpotensi menjadi pendorong dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2024.
Menurut dia, salah satu indikatornya adalah peningkatan kontribusi sektor transportasi dan pergudangan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dalam beberapa tahun terakhir. SCI memproyeksikan kontribusi sektor transportasi dan pergudangan tahun 2023 sebesar Rp 1.245 triliun atau tumbuh 14,99 persen.
Kemudian, pada tahun 2024 sektor logistik tersebut akan berkontribusi sebesar Rp 1.436 triliun atau tumbuh 14,16 persen
"Selain berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, sektor logistik berpotensi meningkatkan pertumbuhan sektor-sektor lainnya dengan peningkatan efektivitas dan efisiensi melalui pengembangan teknologi, dan kompetensi SDM, serta kolaborasi dan sinergi seluruh stakeholders," ujar Setijadi, dalam keterangan resmi, Rabu, 3 Januari 2023.
Baca Juga:
SCI memperkirakan beberapa industri utama sektor logistik tahun 2024, yaitu industri pengolahan, pertanian, perdagangan, pertambangan, dan konstruksi. Pada industri pengolahan nonmigas, potensi logistik terbesar pada industri makanan dan minuman, diikuti industri otomotif, industri kimia dan farmasi, industri barang logam, serta industri tekstil.
Untuk berkontribusi lebih besar terhadap pertumbuhan perekonomian nasional 2024, penyedia jasa logistik bisa berperan meningkatkan efisiensi penanganan logistik komoditas industri utama. Selain itu, komoditas-komoditas lain yang potensial namun terkendala sistem logistiknya dan membutuhkan pengembangan rantai pasok secara end-to-end.
Peran pemerintah pusat dan daerah juga sangat diperlukan dalam pembangunan infrastruktur dan fasilitas logistik, terutama dalam upaya pengembangan sistem transportasi multimoda. Selain itu, dibutuhkan dukungan regulasi dan birokrasi, serta insentif fiskal dan nonfiskal.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Laila Ramdhini pada 03 Jan 2024
setahun yang lalu