Kamis, 14 Maret 2024 14:09 WIB
Penulis:Redaksi Wongkito
Editor:Redaksi Wongkito
Jakarta, Wongkito.co - Produksi blok Cepu tepatnya di Lapangan Banyu Urip, akan akan tambahan lifting sebesar 10 ribu barel perhari (bph). Hal ini dikatakan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan, meski Blok Cepu saat ini jumlah produksinya sudah mengalami decline atau penurunan hingga saat ini di angka 140an ribu bph. Nantinya untuk bisa meningkatkan produksi blok yang sudah melewati masa jayanya itu, pihaknya akan mempercepat produksi dengan gas.
"Kalau (Blok) Cepu akan ada tambahan produksi dari infill drilling ya. Sama terus kemudian sama gas, yang gasnya di untuk mempercepat supaya produksinya dari reservoir yang eksisting bisa lebih cepat," kata Dwi dalam RDP bersama Komisi VII DPR RI dilansir Kamis, 14 Maret 2024.
Baca juga
Dwi mengatakan, jika proyek percepatan produksi minyak di Blok Cepu terus dilanjutkan, maka tidak menutup kemungkinan penambahan bisa di angka 19 ribu bph per tahun.
Seperti diberitakan sebelumnya pada 1 Maret 2024, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif meresmikan kegiatan tajak sumur infill dan clastic Banyu Urip di Blok Cepu Bojonegoro Jawa Timur.
Arifin berharap, kegiatan ini dapat menambah produksi lapangan Banyu Urip sebesar 42 juta barel sehingga dapat meningkatkan produksi minyak di lapangan Banyu Urip yang saat ini berkontribusi sekitar 25% dari produksi minyak secara nasional.
Pemboran sumur infill carbonate merupakan bagian dari drilling campaign di Blok Cepu yang dilakukan oleh Exxonmobil dimulai 2024 hingga tahun 2026 yang terdiri dari pemboran 5 sumur infill carbonate dan 2 sumur clastics.
Kegiatan drilling campaign Banyu Urip menggunakan anjungan dan peralatan yang keseluruhannya dibuat di Indonesia dan dioperasikan oleh PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) yang merupakan anak usaha PT Pertamina (Persero).
Saat ini direncanakan ada 7 pemboran, jika dibandingkan 8 tahun lalu tidak ada sama sekali pemboran. Harapannya, lapangan Clastic memiliki potensi yang sama dengan lapangan Carbonat yang memiliki potensi hingga 1 miliar barel.
Arifin mengharapkan dari kegiatan pemboran sumur infill dan clastic akan ada tambahan 20.000 hingga 30.000 barel per hari sehingga bisa menahan laju penurunan produksi, serta kedepannya diharapkan lapangan Clastic menghasilkan yang sama dengan lapangan Carbonat.
Sekadar informasi, ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) yang mampu menjaga produksi di blok ini dengan optimal, yang awalnya potensinya adalah 400 juta barel, sampai hari ini sudah menghasilkan 630 juta barel dan berpotensi hingga 1 miliar barel. Saat ini, produksi di blok ini mulai menurun, oleh karenanya bersama pemangku kepentingan mendorong untuk menjaga produksi Banyu Urip.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Debrinata Rizky pada 14 Mar 2024