Minggu, 13 April 2025 19:00 WIB
Penulis:Redaksi Wongkito
Editor:Redaksi Wongkito
PALEMBANG, WongKito.co - Guna melestarikan bahasa daerah sekaligus menjangkau masyarakat lebih luas, cetakan terjemahan Al Quran dalam Bahasa Palembang akan diperbanyak hingga 2.100 eksemplar.
Hal ini disampaikan Ketua Tim Penulis Buku Muatan Lokal Bahasa Palembang, Zuhdiah, seperti dilansir dari Kantor Berita Antara, Minggu (13/04/2025).
Diketahui, Kemenag telah menerjemahkan Al-Quran dalam 26 bahasa daerah di Indonesia, termasuk Bahasa Palembang. Terjemahan Al Quran Bahasa Palembang ini bahkan sudah tersedia versi digitalnya yang dapat diakses melalui aplikasi Quran Kemenag.
Penerjemahan kitab suci ini merupakan hasil kolaborasi antara Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI dan UIN Raden Fatah Palembang. Rencananya, terjemahan Al Quran Bahasa Palembang akan dijadikan cenderamata istimewa bagi tamu-tamu penting yang berkunjung ke Palembang.
Tim Penulis Mulok Bahasa Palembang, Edi Ari’fai mengungkapkan, timnya sukses menyelesaikan terjemahan Al Quran dalam Bahasa Palembang, yang telah disahkan oleh Kementerian Agama sejak tahun 2019. Hanya saja, saat ini jumlahnya masih terbatas yakni baru 80 eksemplar yang dicetak.
Karena itu, melalui audiensi dengan Wali Kota Palembang Ratu Dewa pada Selasa (09/04/2025) lalu, pihaknya menyampaikan harapan agar Pemkot Palembang bisa memperbanyak dan menyebarluaskan Al Quran versi cetak.
Wali Kota Palembang Ratu Dewa, menunjukkan dukungan terhadap gerakan membaca Al Quran dengan terjemahan dalam bahasa daerah ini. Dia berharap budaya Palembang tidak hanya hidup, tapi juga berkembang dalam keseharian masyarakat.
Tak sekadar mendukung, Ratu Dewa bahkan berencana mendistribusikan Al Quran terjemahan bahasa Palembang hingga ke tingkat RT, RW, kelurahan, serta kecamatan.
“Saat ini masih banyak generasi kita yang belum bisa membaca Al Quran. Dengan adanya versi terjemahan bahasa Palembang, saya harap ini bisa menjadi pintu masuk agar lebih dekat dengan makna Al Quran. Ini langkah strategis untuk membumikan nilai-nilai Islam dengan kearifan lokal,” ujar Dewa dikutip dari laman resmi Pemkot Palembang.(*)