Kamis, 28 April 2022 20:52 WIB
Penulis:Nila Ertina
LONDON - Tak hanya sebatas aplikasi untuk hiburan, TikTok juga dikenal sebagai media promosi yang paling efektif. Hal itu, juga dibuktikan oleh penjual buku di Inggris yang berhasil mendongkrak penjualan.
Publishers Association melaporkan bahwa total penjualan buku meningkat sebesar 5% pada tahun lalu, dengan kinerja baik dari buku fiksi, anak-anak, dan remaja yang paling laris.
Menurut organisasi itu, empat dari lima buku remaja terlaris pada 2021 dipengaruhi oleh tren BookTok. Tren ini merupakan diskusi pembaca mengenai buku favorit mereka sekaligus menjadi rekomendasi.
Kepala eksekutif Publishers Association, Stephen Lotinga mengatakan viralnya video mengenai buku pada platform semacam TikTok dan YouTube merupakan bantuan signifikan. Video-video tersebut membantu mendorong pembaca menemukan buku-buku baru.
“Lucunya, kami mendapati banyak penjual buku individual yang mengatakan bahwa mereka menjumpai banyak anak muda yang datang ke toko mereka, berbicara tentang buku yang didengar dari TikTok dan memintanya,” katanya seperti dikutip dari BBC.
Baca Juga:
Ia mengatakan bahwa selain memengaruhi penjualan buku, tren ini juga mengubah buku apa yang dijual. Bahkan para penjual mengatakan bahwa selama pandemi ada peningkatan pembelian buku-buku yang telah terbit di masa lalu atau disebut buku ‘blacklist’.
Mayoritas buku-buku yang penjualannya meningkat berkat tren ini merupakan buku-buku lama.
Contohnya buku berjudul “They Both Die at the End” karya Adam Silvera yang merupakan buku remaja terlaris pada tahun 2021 di Inggris, diterbitkan pada tahun 2017. Emilie Marneur dari penerbit Bonnier mengatakan bahwa buku itu terjual empat kali lebih banyak tahun lalu.
Stephen mengatakan bahwa angka penjualan keseluruhan menunjukkan performa luar biasa, mengingat toko buku yang masih tutup selama tiga bulan pertama tahun 2021.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Fadel Surur pada 28 Apr 2022