Rabu, 09 Agustus 2023 18:43 WIB
Penulis:Susilawati
PALEMBANG, WongKito.co, - PT Titan Infra Energy meresmikan penambahan jembatan yang berada di hauling road, di KM 36B, dan tahun ini direncanakan akan dibangun 4 jembatan di KM 36 B, KM 92B, KM 110B dan KM 25, hal ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas kinerja Perusahaan.
Direktur Utama PT Titan Infra Energy Darwan Siregar memastikan, penyediaan infrastruktur dan logistik tambang menjadi prioritas PT Titan Infra Energy untuk memaksimalkan peningkatan produksi penambangan batubara yang pasarnya terus bertumbuh, dan untuk memenuhi kepuasan customer.
Menurut dia, setelah selesai pada project ID Upgrade Phase 1 di pelabuhan PT Swarnadwipa Dermaga Jaya pada bulan Februari lalu, Titan juga meresmikan ID Upgrade Phase 2.
Baca juga :
1D upgrade adalah project upgrading BLC (Belt Loading Conveyor) yang di kombinasikan dengan Port Improvement Upgrade, dengan tujuan meningkatkan produktivitas Port PT Swarnadwipa Dermaga Jaya (SDJ) agar lebih memiliki fleksibilitas dalam melakukan loading sesuai dengan produk dari customer dengan cara yang lebih cepat, efisien dan produktif.
Di Phase 2 ini, akan ditambahkan conveyor kurang lebih 900 M. sehingga project 1D Upgrade total akan menambahkan jumlah panjang conveyor SDJ menjadi 1050 M. jika di total dengan conveyor yang sudah ada 1.100M, SDJ akan memiliki panjang conveyor total 2.150 M. dengan elevasi ketinggian 1 meter – 9 meter dari permukaan tanah.
Selain 1D Upgrade, SDJ juga membuka stockpile (tempat penyimpanan sementara) batu bara, di beberapa area di dalam Port SDJ. Hal ini akan memberikan ruang bagi SDJ untuk dapat menyimpan batu bara sementara sebelum di loading ke tongkang yang datang ke SDJ.
Selain update fasilitas yang diresmikan pada hari Selasa, Titan juga tengah fokus untuk memperpanjang jalan khusus pengangkutan batu bara (hauling road) dari tambang-tambang di sekitar Lahat dan Muara Enim. Sejak 2015, Titan Infra Energy sudah mengoperasikan jalur angkut sepanjang 113 kilometer melintasi tiga kabupaten, yakni Lahat, Muara Enim, dan Penukal Abab Lematang Ilir (PALI).
Jalur tersebut dikelola melalui anak Perusahaan PT Servo Lintas Raya. Ada 15 perusahaan tambang yang menggunakan jasa infrastruktur pada jalur sepanjang 113 kilometer (km) ini.
"Untuk saat ini hauling road yang kami operasikan terbukti mampu menambahkan volume penambangan batu bara sejak tahun lalu. Pada 2022, ada tambahan sekitar 14 juta ton batu bara yang diangkut melewati jalan khusus ini. Kami optimistis, dalam 2—3 tahun ke depan, jumlahnya akan meningkat menjadi 25 juta ton," ujarnya.
Dengan lebar sekitar 13 meter, jalur ini sangat potensial dan mampu menampung banyak truk karena jarak jalan ini sangat panjang, sehingga mampu mengantarkan kurang lebih 50 juta ton batu bara.
Oleh karena itu jalur ini bakal memberikan tambahan perekonomian di wilayah sekitar. Mulai dari penggunaan pekerja lokal, warung-2 di sekitar, jasa pengangkutan batubara maupun pengemudinya dan lain- lain
Di tiga kabupaten yang dilewati jalur khusus ini banyak sekali perusahaan tambang batu bara. Jadi, kami ingin juga menikmati manfaat jalur ini, karena memang kebutuhan batu bara untuk pasar energi terus meningkat.
"Saat ini kami sedang memetakan dan melakukan pembebasan lahan untuk membangun jalan feeder, dari tambang-tambang di sekitar menuju jalur utama hauling road. Jalur pengumpan ini akan membentang di sisi kiri dan kanan jalur utama dengan bentangan sekitar 50 km," tuturnya.