Tolak Kenaikkan BBM, ini 5 Tuntutan Mahasiswa UIN Raden Fatah

Senin, 05 September 2022 16:36 WIB

Penulis:Nila Ertina

Unjukrasa mahasiswa menolah kenaikkan BBM
Unjukrasa mahasiswa menolah kenaikkan BBM (WongKito.co/Rosi)

PALEMBANG, WongKito.co - Puluhan mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang berunjukrasa menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang telah diresmikan Presiden Joko Widodo, per 3 September 2022.

Koordinator Aksi, Anwarul Fitro dalam orasinya menyebutkan bahwa kebijakan yang diputuskan oleh pemerintah atas kenaikan harga BBM akan berimbas terhadap kondisi ekonomi masyarakat yang belum betul-betul pulih dari gempuran COVID-19.

"Kami disini menkritisi atas sikap inkonsisten pemerintah dalam menyikapi persoalan subsidi BBM yang tentunya berdampak domino bagi ekonomi rakyat," katanya, di halaman Kantor DPRD Sumsel, Senin (5/9/2022).

Ia menegaskan pihaknya menyampaikan lima poin tuntutan.

"Ada lima poin penting yang akan kami sampaikan saat ini dihadapan wakil rakyat di Sumsel, kami sangat berharap agar tuntutan ini dapat dibawa ke pusat," ujarnya.

Baca Juga:

Adapun poin tuntutan tersebut, menolak kenaikan harga BBM yang akan berakibat kepada rakyat, meminta pemerintah untuk mengevaluasi kinerja Badan Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) dalam penyaluran BBM Subsidi, menindak tegas terhadap penyelewengan penyaluran karena pembengkakan harga BBM terjadi akibat subsidi yang tidak tepat sasaran.

"Selain itu kami juga meminta transparansi distribusi kuota BBM kepada masyarakat agar tidak terjadi missubsidi BBM dan menuntut inkonsisten pemerintah dalam kebijakan ini," lanjut dia.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi V DPRD Provinsi Sumsel, Mgs. Syaiful Padli mengatakan pihaknya telah menyetujui tuntutan yang dibawa mahasiswa dan akan meneruskannya kepada DPR RI.

"Karena ini gedung rakyat kami menerima aspirasi mereka dan akan kami teruskan poin tuntutannya untuk dibahas bersama DPR RI," katanya kepada awak media.

Terakhir dari fakta kenaikan BBM yang terjadi ini, Syaiful membenarkan akan ada kekhawatiran masyarakat mengenai efek domino terhadap perekonomian rakyat.

"Sebenarnya yang dikhawatirkan dari kondisi yang terjadi sekarang juga akan menyentuh melambungnya harga bahan kebutuhan pokok masyarakat," pungkasnya.(Rosi)