Rabu, 20 April 2022 19:25 WIB
Penulis:Susilawati
JAKARTA – Kementerian Keuangan Sri Mulyani mencatat anggaran biaya pengeluaran per Maret 2022 mencapai Rp490,6 triliun. Jumlah tersebut setara dengan 18,1% dari total pagu Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Dilansir dari situs resmi Kementerian Keuangan, Sri Mulyani merinci pengeluaran yang telah dibelanjakan tahun ini yakni belanja Kementerian atau Lembaga (K/L) mencapai Rp150 triliun atau setara dengan15,9% terhadap APBN, belanja non K/L sebesar Rp164,2 triliun atau setara dengan16,4% dari APBN, sedangkan Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) telah terealisasi sebesar Rp176,5 triliun atau 22,9% dari APBN.
Baca Juga :
Belanja untuk K/L nantinya akan digunakan untuk gaji dan tunjangan rutin, kegiatan operasional, program kegiatan seperti pengadaan peralatan dan mesin, jalan, jaringan, serta penyaluran bantuan sosial (bansos) ke masyarakat.
Sedangkan realisasi belanja non K/L nantinya akan di salurkan berupa subsidi energi, pembayaran pensiunan, dan jaminan kesehatan. Sementara itu, untuk transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) realisasinya akan didukung oleh kepatuhan daerah.
Selain itu, sampai dengan 14 April 2022 pembiayaan investasi sudah terealisasi sebesar Rp15 triliun, hal ini untuk mendukung kegiatan investasi pemerintah melalui Belanja Layanan Umum (BLU). Sedangkan untuk Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) sebesar Rp10 triliun.
Sedangkan investasi pemerintah di bidang lain yakni perumahan nantinya akan digunakan untuk fasilitas likuiditas perumahan yang telah terealisasi sebesar Rp4 triliun dan untuk BLU Lembaga Dana Kerjasama Pembangunan Internasional (LDKPI) sebesar Rp1 triliun.
Demikian dalam hal ini, APBN mendukung pemulihan ekonomi dengan ikut bekerja sama menopang pemulihan ekonomi dengan terus mendorong program-program pemerintah.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Desi Kurnia Damayanti pada 20 Apr 2022