sumsel
Minggu, 29 September 2024 21:40 WIB
Penulis:Nila Ertina
PALEMBANG, WongKito.co - Pada perayaan World Rabies Day bertema Breaking Rabies Boundaries digelar Pemprov Sumatera Selatan di Kambang Iwak (KI) Park, Palembang dan menargetkan bebas rabies pada 2028.
Ketua pelaksana, Dr. drh. Aulia Evi Susanti, M.Sc., mengatakan upaya menurunkan angka kematian akibat rabies pada manusia, mencegah dan mengendalikan rabies pada hewan, serta meningkatkan kesadaran masyarakat melalui edukasi dan vaksinasi terus dilakukan.
"Hingga kini, kami telah mendistribusikan 7.150 dosis vaksin pada 17 kabupaten/kota, dan program vaksinasi ini masih berlangsung hingga Desember 2024," ujarnya, Sabtu (28/9/2024).
Selain itu, program sterilisasi Hewan Penular Rabies (HPR) ditarget 100 ekor telah mencapai 80 persen pada lima kabupaten yaitu Empat Lawang, Muara Enim, Prabumulih, Ogan Komering Ulu (OKU) dan OKU Timur.
Baca Juga:
Sementara Direktur Kesmavet Dirjen PKH, Kementerian Pertanian, Nuryani Zainudin menjelaskan sejarah panjang rabies, yang sudah dikenal sejak 2.300 tahun lalu, dan dampaknya yang luas terhadap kesehatan dan ekonomi global.
Menurut WHO, rabies menyebabkan 59.000 kematian per tahun di seluruh dunia, dengan 99 persen kasus pada manusia disebabkan oleh gigitan anjing. Rabies juga menyebabkan kerugian global hingga 8,6 miliar USD setiap tahunnya.
Ia menjelaskan bahwa rabies sangat mempengaruhi anak-anak, di mana 40 persen korban kematian akibat rabies adalah anak-anak di bawah umur 15 tahun. Oleh karena itu, edukasi terkait rabies dimasukkan dalam Kurikulum Merdeka Belajar serta program Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa di beberapa universitas, dengan harapan bahwa semakin banyak masyarakat yang mengetahui bahaya rabies, semakin besar pula kesadaran mereka untuk melakukan pencegahan.
Asisten III Zulkarnain, menyatakan komitmennya terhadap pemberantasan rabies di Sumatera Selatan. Kepada seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang menangani fungsi kesehatan hewan.
"Kami mengharapkan kerja sama yang solid dengan pemerintah kabupaten/kota untuk memastikan penertiban serta pengendalian rabies dapat dilaksanakan secara efektif," kata Zulkarnain.
Baca Juga:
Ia juga menekankan pentingnya sinergi antara OPD, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam mencapai target Sumatera Selatan bebas rabies pada 2028.
Dengan kolaborasi lintas sektor, diharapkan Sumatera Selatan mampu mencapai kekebalan populasi terhadap rabies, mengurangi kasus pada manusia, dan mewujudkan lingkungan yang bebas dari ancaman rabies sesuai dengan target nasional Indonesia bebas rabies pada 2030, ujar dia.
Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Sumatera Selatan dengan Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Cabang Sumatera Selatan, dengan tujuan mewujudkan Sumatera Selatan bebas rabies pada 2028 dan mendukung target Indonesia bebas rabies pada 2030.(Mlk)