Bisnis Kakao dan Cokelat Barry Callebaut Terus Berkembang, ini Penjelasannya

Ilustrasi (ist)

BANDUNG – Bisnis kakao dan cokelat Barry Callebaut Group, mencetak pertumbuhan positif. Hal ini, tidak terlepas dari kondisi industri yang diyakini akan semakin membaik pascapandemi.

Menurut Euromonitor (Juli 2022), nilai penjualan ritel naik 2% pada 2022 menjadi Rp 13,4 triliun. Penjualan ritel ditargetkan naik 6% CAGR mencapai Rp 18,2 triliun pada 2027 dengan fakta konsumsi cokelat tahunan Indonesia saat ini hanya sekitar 0,3 kilogram per kapita.

“Kami yakin pasar kakao dan cokelat di Indonesia akan terus tumbuh. Optimisme konsumen yang meningkat terhadap ekonomi menjadi pertanda baik bagi produsen makanan seperti kami,” kata Ciptadi Sukono, Managing Director Barry Callebaut di sela-sela kunjungan Media ke Pabrik Kakao dan Cokelat milik perusahaan di Bandung dan Rancaekek/Sumedang, Jawa Barat, Indonesia, Kamis (15/9).

Sejak 2012, Barry Callebaut telah menginvestasikan lebih dari US$50 juta (atau Rp 741,8 miliar) dan saat ini memiliki lebih dari 700 karyawan di seluruh Indonesia.

Baca Juga:

Operasi kakao yang sukses

Barry Callebaut mengoperasikan pabrik pengolahan kakao di Bandung dan saat ini merupakan salah satu produsen terbesar (berdasarkan volume) produk kakao (seperti cocoa powder, cocoa butter & cocoa liquor) di Indonesia.

Barry Callebaut juga memiliki pusat aplikasi kakao di Bandung yang dilengkapi dengan peralatan canggih, dapur demo, dan lini produksi skala kecil. Berbagai fasilitas tersebut membantu meningkatkan kesempatan kerja sama antara Barry Callebaut dengan para pelanggan dari kalangan industri.

Keberadaan fasilitas tersebut bisa menunjang kebutuhan pengembangan prototipe dan konsep, serta proses evaluasi karakteristik kakao seperti tingkat keasaman, warna, dan aroma, sehingga sesuai dengan kebutuhan atau standar yang seharusnya (sensory evaluation).

Selain itu, pusat aplikasi kakao ini menawarkan bantuan teknik, pelatihan, serta penelitian untuk produk dan bahan kakao.

Bisnis cokelat yang sedang berkembang

Selain kegiatan bisnis kakao, Barry Callebaut juga memiliki dua pabrik produksi coklat di kawasan industri Gresik dan Rancaekek Sumedang.

Barry Callebaut memproduksi cokelat untuk perusahaan konfeksioneri (produsen camilan manis) dan produsen makanan lainnya yang menggunakan cokelat sebagai salah satu bahan baku produksinya.

Perusahaan juga menjadi mitra outsourcing bagi banyak produsen makanan Indonesia dengan kebutuhan produk cokelat berkualitas tinggi yang jumlahnya terus bertumbuh. Dalam beberapa tahun terakhir, perusahaan Barry Callebaut telah memperluas kapasitas produksi pabrik cokelatnya.

Perusahaan Barry Callebaut juga mengimpor cokelat premium dari Eropa untuk pengguna cokelat artisanal dan profesional, seperti pembuat cokelat, chef, pembuat roti, hotel, restoran, dan katering.

Produk gourmet ini telah mendorong pertumbuhan bisnis Barry Callebaut di Indonesia. Dari sisi volume, bisnis gourmet Barry Callebaut di Indonesia terus bertumbuh. Dalam empat tahun terakhir, pertumbuhan tersebut bahkan mencapai hingga dua kali lipat.

Baca Juga:

Maju dengan upaya keberlanjutannya 

Selain itu, Barry Callebaut juga memiliki kegiatan bisnis lain seperti pusat pengumpulan biji kakao, pencarian dan pengadaan biji kakao, dan penyediaan fasilitator lapangan di Sumatera dan Sulawesi yang memberikan pelatihan kepada petani kakao lokal tentang  praktik  pertanian yang baik dan keberlanjutan.

Barry Callebaut memiliki lebih dari 200 fasilitator lapangan yang terlibat langsung dengan  lebih dari 40.000 petani terkait dengan kebutuhan distribusi bibit, pelatihan mitigasi pekerja anak, dan peningkatan fokus pada Farm Business Plans serta proyek masyarakat.

Perusahaan juga telah menyalurkan lebih dari US$2 juta sebagai premium fee penjualan biji kakao dari para petani kakao yang telah disertifikasi dalam 2 tahun terakhir.(ril)


Related Stories