Ekonomi dan UMKM
BPS : Sampai Juni 2023 Inflasi Tercatat 3,52 Persen
JAKARTA, Wongkito.co— Inflasi tahun ke tahun sampai juni 2023 sebesar 3,52 persen, angka ini menurun dibandingkan mei sebesar 4 persen.
Situs resmi Badan Pusat Stastik (BPS) mencatat, angka inflasi bulan ke bulan pada juni mencapai 0,14 persen ini jauh lebih tinggi dari mei sebesar 0,09 persen.
Tingkat inflasi dipicu dari kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 2,85%; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,47%; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 2,49%; dan kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 2,57%.
Adapun kelompok kesehatan sebesar 2,58%; kelompok transportasi sebesar 10,18%; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 2,17%; kelompok pendidikan sebesar 2,75%; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 3,27%; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 4,27%.
Baca juga
- DFSK Resmi Suplai Mobil Listrik ke Pupuk Kaltim
- Pengawasan Pembangunan IKN Melibatkan Para Ahli
- GIIAS 2023 di Ikuti 20 Dealer Mobil
Harga Minyak Mentah
Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks yakni kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,23%. Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini mengatakan ada inflasi sebesar 0,14% secara bulan ke bulan atau terjadi kenaikan indeks harga konsumen dari 114,84 pada Mei 2023 menjadi 115,00 pada Juni 2023.
“Sedangkan secara year on year terjadi inflasi sebesar 3,5 persen dan secara tahun kalender atau year to date terjadi inflasi sebesar 1,24 persen,” ujar Pudji dikutip dari Antara, Senin 3 Juli 2023.
Pudji menambahkan ada beberapa peristiwa penting pada Juni 2023 yang memengaruhi tingkat inflasi. Pertama terkait harga komoditas yang terus mengalami penurunan misalnya crude oil atau minyak mentah. Pada Mei 2023, harga crude oil rata-rata mencapai US$ 74 per barel.
Itu adalah harga terendah sejak Januari 2022. Hal ini sejalan dengan prediksi Bank Dunia pada April 2023 lalu. Menurut Pudji, pertumbuhan ekonomi tahun 2023 diprediksi melambat.
“Demikian halnya dengan inflasi pada energi market dan developing ekonomis yang juga diprediksi menurun, didukung oleh harga komoditas yang lebih rendah,” terang dia.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Chrisna Chanis Cara pada 03 Jul 2023