BucuKito
Demi Pulang Merantau
PALEMBANG, WongKito.co - Rabu pagi (25/12/2024), tepat pukul 07.00 WIB, suasana di Stasiun Kertapati Palembang lebih ramai dari biasanya. Antrean panjang mengular di depan loket, sementara orang-orang terburu-buru mengecek tiket mereka.
Di antara keramaian stasiun yang tak henti-hentinya berdatangan, Ejak, salah satu calon penumpang kereta, tampak duduk tenang bersama seorang nenek. Anak muda berambut ikal itu mengenakan jaket hitam pekat, celana jeans biru, dan sepatu vans yang tidak bermotif. Sesekali melihat jam di tangannya. Di sampingnya ada Suhartini, wanita berusia 65 tahun, mengenakan baju longgar berwarna hijau, dengan kain penutup kepala yang rapi.
"Sabar-sabar wae, Jak, ora suwi loh iki," (Sabar-sabar saja, Jak, tidak lama loh ini).
Baca Juga:
- Intip Yuk Resep Puding Telur Puyuh FLA Custard
- Cek Rekomendasi Tempat Wisata di Solo untuk Liburan Natal dan Tahun Baru
- Simak 5 Negara yang Larang Perayaan Natal, Ada Tetangga Indonesia
Keduanya duduk berdampingan, sesekali tawa ringan mengiringi kebersamaan mereka. Koper coklat tua tergeletak di lantai tak jauh dari kaki mereka, seakan siap mengantar. Belakangan diketahui, mereka hendak pulang ke Kota Lubuk Linggau, Sumatera Selatan, tempat keluarga besar menanti dengan hangat untuk merayakan Tahun Baru bersama.
Bagi Ejak, perjalanan ini bukanlah hal yang mudah. Dari masa SMA hingga kuliah, ia selalu ditemani sang nenek di tanah rantauan. Orang tua Ejak telah lama tiada, hanya nenek yang setia menemani langkahnya di Palembang. "Kalau tidak ada nenek, saya tidak akan mampu merantau dari Linggau," katanya, sembari merangkul Suhartini dengan hangat.
Stasiun Kertapati yang selalu ramai menjelang libur akhir tahun, membuat Ejak harus berjuang keras untuk membeli tiket secara online. "Beberapa kali saya gagal, tapi saya harus mencoba berkali-kali," katanya. "Ya, tidak apa-apa berjuang sedikit demi tiket, kan buat bisa pulang ke Linggau," sambungnya, sembari tertawa ringan.
Tidak sedikit calon penumpang seperti Ejak yang berburu tiket kereta di libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Apalagi, PT Kereta Api Indonesia (KAI) sudah menerapkan sistem pembelian tiket kereta jarak jauh secara online, di samping tetap dibuka penjualan di stasiun.
Baca Juga:
- TPID Sumsel Waspadai Kenaikan Harga Pangan Jelang Nataru
- Keliru, Klaim Pencucian Uang Triliunan Dirut BRI
- Kepala OJK Sumsel: Pentingnya Kolaborasi Lintas Sektor, Berikan Penghargaan pada Pihak yang Berkontribusi kembangkan Ekonomi Keuangan
PT KAI Divisi Regional III Palembang mencatat, penjualan tiket KA masa Nataru sampai dengan Senin (23/12/2024) telah terjual sebanyak 46.085 atau 99,23% dari kapasitas yang disediakan yakni 46.440 tempat duduk.
"Jumlah tersebut masih akan terus bertambah seiring penjualan tiket KA masih berlangsung," ujar Executive Vice President Divre III Palembang, Januri.
Guna mengakomodir antusias para pelanggan KA, tambah Januri, selama Nataru ini KAI Divre III Palembang menambahkan 1 kereta eksekutif (K1) pada KA Sindang Marga (S3 dan S4) relasi Stasiun Kertapati-Lubuklinggau. Selain itu, KAI Divre III Palembang juga menambahkan 1 kereta ekonomi (K3) pada KA Rajabasa (S11 dan S12) relasi Stasiun Kertapati-Tanjungkarang. (Magang3/Vitria Isabella/Lia)