Ketika Masyarakat Sentra Produksi Padi Akui Paceklik

Ilustrasi, Ketika Masyarakat Sentra Produksi Padi Akui Paceklik (WongKito.co/Nila Ertina FM)

"Mbak kalau mau beli beras dimana yah?," tanyaku sebelum memulai kegiatan pagi hari di Desa Saleh Mulya, belum lama ini.

"Kami sekarang paceklik mbak," jawab ibu muda tersebut.

Ia bercerita kalau di desa-nya panen padi hanya sekali dalam setahun biasanya setiap bulan Februari dan Maret.

Baca Juga:

"Kalau sekarang sudah tidak adalagi sawah yang dikelola karena memang air kering dan masa tanam setahun sekali," kata Siti warga desa tersebut.

Kalau harga beras menurut dia bagi yang tidak punya simpanan biasanya datang ke pabrik-pabrik untuk membeli beras secukupnya.

Karena ada sejumlah desa tetangga sebenarnya sudah lama bisa panen 2 kali setahun atau pada Februari dan Agustus.

Saat ini harga beras di pabrik berkisar Rp 9 ribu per kilogram, tambah dia lagi.

Pantauan di desa-desa yang termasuk dalam Kecamatan Air Salek, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan sawah mengalami kekeringan.

Sebab, saat ini hampir semua daerah di kawasan perairan Sungai Musi jarang hujan sehingga tanah pun cenderung tandus.

Data BPS Kabupaten Banyuasin menunjukan terjadi penurunan produksi padi di salah satu wilayah sentra padi Sumatera Selatan tersebut.

Dimana tahun 2020 produksi padi mencapai 917.157 ton, 2021 887.257 ton dan tahun 2022 mengalami peningkatan tipis 895.259 ton.

Baca Juga:

Sementara harga beras di Kota Palembang mengalami kenaikan terus menerus kini mencapai Rp 15 ribu per kilogram di pedagang eceran.

Guna menstabilkan harga beras di Kota Palembang, Bulog Sumatera Selatan dan Bangka Belitung belum lama ini mulai mendistribusikan beras dari pemerintah untuk keluarga penerima manfaat (KPM).

Awalnya, pendistribusian beras kepada KPM akan dilaksanakan pada November dan Desember.

Namun, dipercepat untuk menyetabilkan harga beras di kota Pempek.(ert)


Related Stories